🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc.
📗 Kajian Tematik Bulan Ramadhan
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة أما بعد
Sahabat Bimbingan Islām yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Masing-masing orang pasti memiliki kemampuan berbeda-beda dalam beramal.
√ Ada yang dimudahkan dalam shalāt, bahkan sehari bisa beratus-ratus raka’at shalāt sunnah.
√ Ada yang dimudahkan dalam membaca Al Qurān, dalam sehari bisa membaca 10 juz atau bahkan lebih.
√ Ada yang dimudahkan dalam shalāt malam, saat orang-orang tidur dia bisa bangun sendiri.
√ Ada yang dimudahkan dalam membantu orang lain dalam kegiatan-kegiatan sosial, Disaat orang-orang sedang sibuk beribadah untuk dirinya sendiri, dia bisa meluangkan waktunya untuk orang lain.
√ Ada juga seorang yang dimudahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam hal bersedekah. Di saat orang lain hanya mampu membiayai keluarganya sendiri, dia diluaskan rejekinya oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, bahkan ia binggung mau dikemanakan uangnya tersebut.
Bagi orang-orang yang Allāh bukakan baginya pintu sedekah maka bulan ini (Ramadhān) adalah bulan yang mulia, bulan yang sangat baik untuk bersedekah.
Bahkan saat Ramadhān tiba, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjadi seorang yang sangat pemurah, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadīts:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
_“Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan Beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhān saat Beliau bertemu Jibrīl. Jibrīl menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhān untuk mengajarkan Al Qurān. Dan kedermawanan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melebihi angin yang berhembus.”_
(Hadits shahīh riwayat Bukhāri nomor 6)
Hadīts ini mengibaratkan kebaikan, kedermawanan sifat pemurah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Sehingga bulan ini (Ramadhān) adalah bulan yang Allāh bukakan segala pintu kebaikan dan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah mengajarkan berbagai akhlak mulia di bulan ini.
Semoga di bulan yang mulia ini kita dimudahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk mentransfer sebagian dari rejeki yang Allāh berikan kepada kita ke dalam bentuk pahala, sebelum datang waktu dimana mata uang dan kekayaan tidak bermanfaat lagi.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَـٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌۭ لَّا بَيْعٌۭ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌۭ وَلَا شَفَـٰعَةٌۭ
_”Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allāh) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at.”_
(QS. Al Baqarah: 254)
Semoga bermanfaat.
Wallāhu Ta’āla A’lam Bishawāb
وصلى الله على نبينا محمد