🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi
(Fiqih Mendidik atau Membimbing Anak-anak dan Sebagian Nasehat para Dokter dalam hal ini)
📝 Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīzhahullāh
~~~~~~~~~~~~
HADĪTS: “WAHAI ABŪ ‘UMAIR, APA YANG DILAKUKAN OLEH AN NUGHAIR (BURUNG KECIL)?”
بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، ولاحول ولا قوة إلا بالله أما بعد
Ma’asyiral Mustami’in, para pemirsa rahīmakumullāh.
Ini adalah pertemuan kita yang ke-35 dari kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan penjelasan sebagian nasehat dari para dokter karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh.
حدث يا أبا عمير ما فعل النغير وبعض ما فيه من فوائد
▪HADĪTS: “WAHAI ABŪ ‘UMAIR, APA YANG DILAKUKAN OLEH AN NUGHAIR (BURUNG KECIL)?” DAN BERBAGAI PELAJARAN YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA
Lihatlah, bagaimana Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bercanda dengan anak kecil (shahabat yang masih kecil saat itu), dan bagaimana Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menanyakan burung yang menjadi permainannya.
Dari hadīts Anas bin Mālik radhiyallāhu ‘anhu, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
إِنْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، لَيُخَالِطُنَا حَتَّى يَقُولَ لأَخٍ لِي صَغِيرٍ: يَا أَبَا عُمَيْرٍ، مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bergaul dengan kami sampai-sampai Beliau berkata kepada saudaraku yang masih kecil, “Wahai Abū ‘Umair apa yang dilakukan oleh an nughair (burung kecil)?”(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6129 dan Muslim nomor 2150)
Dalam riwayat Ahmad, disebutkan Abū Umair sedih karena burung itu mati, sehingga sebelum Beliau bertanya tentang burung itu Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mencandai Abū ‘Umair terlebih dahulu.
Kemudian Beliau bertanya:
يَا أَبَا عُمَيْرٍ، مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟
“Wahai Abū ‘Umair apa yang dilakukan oleh an nughair (burung kecil)?”
Dari sini beberapa ulama memberikan kesimpulan atau beberapa faedah yang bisa kita ambil.
Di antaranya :
⑴ Bolehnya memberikan kun-yah kepada anak kecil. Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
يَا أَبَا عُمَيْرٍ
“Wahai Abū ‘Umair.”
Jika laki-laki depannya: Abū, jika wanita: Ummu.
⑵ Bolehnya mencandai anak kecil. Sebagian ulama mengatakan hukumnya sunnah bukan hanya sekedar rukhsah, terkhusus anak kecil yang belum tamyiz (mumayiz) supaya mereka senang dan tidak sedih.
⑶ Bolehnya berlemah-lembut dengan teman kecil atau besar, bertanya tentang keadaannya, akrab dengan anak kecil dan menghibur mereka.
⑷ Bolehnya anak kecil bermain-main dengan burung dan kedua orangtua boleh membiarkan anaknya bermain dengan sesuatu yang diperbolehkan. Dan ulama memberikan satu kesimpulan bolehnya memelihara burung dalam sangkar selama dipelihara dengan baik, diberi makanan dan minuman.
⑸ Berbicara dengan anak kecil disesuaikan dengan kemampuan akal mereka.
Demikianlah para pendengar rahīmakumullāh semoga bermanfaat.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________________