🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi
(Fiqih Mendidik atau Membimbing Anak-anak dan Sebagian Nasehat para Dokter dalam hal ini)
📝 Syaikh Musthafa Al Adawi
~~~~~~~~~~~~
*JANGAN MEMBENCI ANAK KARENA WAJAHNYA*
بسم اللّه الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأنبياء الْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحبِهِ أَجْمَعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أما بعد
Ma’āsyiral mustami’in para pendengar rahīmakumullāh.
Ini adalah pertemuan kita yang ke-20, dari kitāb Fiqhu Tarbiyatil Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi, tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan penjelasan sebagian nasehat dari para dokter, karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh.
Kita lanjutkan pembahasan sub judul berikutnya yaitu:
▪ Janganlah Anda membenci terhadap anak karena wajahnya yang kurang cantik atau kurang tampan.
Seorang anak tidak memiliki kuasa di dalam menentukan cantik (tampan) atau jelek, baik atau buruk, karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menciptakan mereka seperti itu, ini sudah ketetapan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Bisa jadi seorang anak memiliki wajah yang kurang menarik akan tetapi dia memiliki kedudukan di sisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla kelak.
Mungkin saja dia anak shālih, anak yang bertaqwa, anak yang takut kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Oleh karenanya rupa tidak menjadi standar baik buruknya seseorang.
Baik buruk seseorang dilihat dari bagaimana agama dan kadar ketaqwaan serta keimanannya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
…وَلَأَمَةٞ مُّؤۡمِنَةٌ خَيۡرٞ مِّن مُّشۡرِكَةٖ وَلَوۡ أَعۡجَبَتۡكُمۡۗ ….
_”Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu.…”_
… وَلَعَبۡدٞ مُّؤۡمِنٌ خَيۡرٞ مِّن مُّشۡرِكٖ وَلَوۡ أَعۡجَبَكُمۡۗ …
_’Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu….. “_
(QS Al Baqarah: 221)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga menjelaskan keadaan orang-orang munāfiq. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَإِذَا رَأَيۡتَهُمۡ تُعۡجِبُكَ أَجۡسَامُهُمۡۖ…….
_”Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum….. “_
(QS Al Munāfiqun: 4)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
فَلَا تُعۡجِبۡكَ أَمۡوَٰلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُهُمۡۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَتَزۡهَقَ أَنفُسُهُمۡ وَهُمۡ كَٰفِرُونَ
_”Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allāh dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kāfir.”_
(QS At Tawbah: 55)
Ini menunjukkan tidak bermanfaatnya harta dan anak jika tidak diiringi dengan ketaqwaan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Sesungguhnya Allāh yang Maha menciptakan dan membentuk manusia, sesuai dengan apa yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla kehendaki. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ……
_”Dialah Allāh Yang Maha Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa….”_
(QS Al Hasyr: 24)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
هُوَ ٱلَّذِي يُصَوِّرُكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡحَامِ كَيۡفَ يَشَآءُۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
_“Dialah (Allāh Subhānahu wa Ta’āla) yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”_
(QS Āli Imrān: 6)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
مِنۡ أَيِّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥ۞ مِن نُّطۡفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ
_”Dari apakah Dia (Allāh) menciptakannya? Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.”_
(QS ‘Abasa: 18-19)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
أَفَرَءَيۡتُم مَّا تُمۡنُونَ ۞ ءَأَنتُمۡ تَخۡلُقُونَهُۥٓ أَمۡ نَحۡنُ ٱلۡخَٰلِقُونَ
_”Maka adakah kalian perhatikan, tentang (benih manusia) yang kalian pancarkan. Apakah kalian yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?”_
(QS Al Wāqi’ah: 58-59)
Maka fahamilah ini wahai hamba Allāh !
Janganlah Anda tertipu dengan ketampanan atau kecantikan salah seorang di antara anak-anak Anda, sehingga membuat Anda melakukan kezhāliman kepada yang lain.
Sungguh, orang yang paling mulia disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah adalah orang-orang yang paling bertaqwa.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ
_”Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allāh ialah orang yang paling bertakwa.”_
(QS Al Hujurāt: 13)
Dan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
_”Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak melihat bentuk dan harta yang kalian miliki, akan tetapi Dia melihat hati dan amal perbuatan yang kalian lakukan.”_
(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 2564)
Dalam riwayat yang lain:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ
_”Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak melihat badan dan bentuk kalian, akan tetapi Dia melihat hati-hati kalian”_
(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 2564)
Demikian, semoga bermanfaat.
بارك الله فيكم
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
_________________________