🌍 BimbinganIslam.com
👤 Abdussalam Busyro, Lc
📗 Kitab At-Tauhid
〰〰〰〰〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولاحول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Ikhwāh wa Akhawātiy rahimakumullāh, pendengar BiAS yang kami muliakan.
وقوله: وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلاَدَكُمْ مِّنْ إمْلاَقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكم وَإِيَّاهمْ {الأنمام:١٥١} الإملاق الفقر .
_Firman Allāh: “Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Sungguh kami yang akan memberikan rezeki kepada kalian dan kepada mereka (anak-anak kalian).” (QS Al An’ām:151)_
_Yang dimaksud dengan al Imlāq adalah al faqr (kemiskinan)._
أي لا تئدوا بناتكم خشية العيلة والفقر فإني رازقكم وإياهم
_”Janganlah kalian mengubur hidup-hidup anak perempuan kalian karena kalian takut aib dan miskin. Sesungguhnya Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada kalian dan mereka.”_
. وكان منهم من يفعل ذلك بالإناث والذكور خشية الفقر، ذكره القرطوبي
_Dan diantara mereka ada yang membunuh anak laki-laki dan anak perempuan karena takut miskin._
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثٗا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ۞ أَوۡ يُزَوِّجُهُمۡ ذُكۡرَانٗا وَإِنَٰثٗاۖ وَيَجۡعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًاۚ ۞
_“Dia memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.”_
(QS Asy Syura: 49-50)
Ada sebagian pasangan (suami istri) diberikan karunia oleh Allāh 4 orang anak semuanya wanita, ada yang diberi 5 orang anak semuanya laki-laki. Dan ada juga yang Allāh karuniakan anak laki-laki dan wanita. Dan Allāh menghendaki menjadikan suami istri mandul.
Orang Quraisy memiliki kebiasaan buruk, ketika mereka memilik anak wanita, mereka membunuh anak wanita tersebut karena menurut mereka memiliki anak wanita adalah aib. Mereka beranggapan bahwa anak wanita akan memerlukan biaya yang besar.
Suami istri jika punya anak wanita, ragadnya (biaya yang harus dikeluarkan) itu banyak, belum lagi kalau, mohon maaf, jika sudah mulai besar, kadang wanita beda dengan laki-laki.
Perempuan itu tasnya punya empat, mungkin sandalnya punya tiga, sepatunya punya dua. Kemana dia pergi, baju, jilbab, sepatu kadang disesuaikan. Cocok atau tidak.
Coba laki-laki, laki-laki ke undangan pakai baju batik, ke masjid pakai baju batik, rapat RT juga kadang pakai baju batik.
Orang-orang Jāhilīyyah beranggapan bahwa wanita menghabiskan banyak biaya begitu mereka besar. Mereka tidak bisa diajak berperang, tidak bisa pula diajak berburu. Sehingga mereka membunuh anak-anak wanita mereka, sejak anak-anak itu masih kecil.
Sementara sebagian orang Jāhilīyyah tatkala mereka mempunyai anak laki-laki mereka khawatir dengan rezeki yang mereka miliki akan berkurang.
Kenapa?
Karena gara-gara mempunyai anak banyak, rezeki mereka berkurang, karena rezeki akan mengalir kepada anak-anak mereka. Sehingga mereka kekurangan.
Padahal Allāh tegaskan disini: “Kamilah yang memberikan rezeki kepada kalian dan kami akan memberikan rezeki kepada mereka.”
Ini menunjukkan bahwa lahirnya anak membawa rezeki sehingga orang Jawa mengatakan: “Okeh anak okeh rezeki.”
و في الصحيحين عن ابن مسعود قال : قُلتُ: يا رَسولَ اللَّهِ، أيُّ الذَّنْبِ أعْظَمُ؟ قالَ: أنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وهو خَلَقَكَ قُلتُ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: وأنْ تَقْتُلَ ولَدَكَ خشية أن يطعم معك؟ قالَ ثُمَّ أيٌّ؟ قال : أنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ. ثم تلا رسول الله ﷺ : وَٱلَّذِينَ لَا يَدۡعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقۡتُلُونَ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَلَا يَزۡنُونَۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ يَلۡقَ أَثَامٗا {الفرقان:٦٧}
_Dalam Shahihain, suatu saat Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah ditanya dan yang pertama bertanya adalah Abdullāh bin Mas’ūd. Beliau berkata:_
_”Wahai Rasūlullāh, dosa apakah yang paling besar?”_
_Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:_
_”Engkau menjadikan Allāh sekutu dalam hal peribadatan, padahal Dia-la Allāh Dzat Yang Maha Menciptakan (Allāh-lah yang telah menciptakanmu).”_
_Kemudian Abdullāh bin Mas’ūd bertanya lagi:_
_”Lalu apa lagi wahai Rasūlullāh?”_
_Beliau bersabda:_
_”Engkau membunuh anakmu karena khawatir dia akan makan bersamamu.”_
_Kemudian Abdullāh bin Mas’ūd bertanya lagi, “Lalu apa lagi wahai Rasūlullāh?”_
_Beliau berkata, “Engkau berzina dengan wanita tetanggamu.”_
_(Kemudian Rasūlullāh membawakan sebuah ayat)_
وَٱلَّذِينَ لَا يَدۡعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقۡتُلُونَ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ
_”Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allāh dengan sesembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allāh kecuali dengan (alasan) yang benar.” (Surat Al Furqān :68)_
Ikhwāh wa Akhawātiy rahimakumullāh, nataufīq bi hadzal qadar, pada pembahasan yang akan datang In syā Allāh kita akan sampaikan firman Allāh:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلْفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
_”Dan janganlah kalian mendekati perkara-perkara keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi.”_
Matur Nuwun atas perhatiannya. Jika ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
________