Halaqah 023 : Surat Al An’am Ayat 151-153 (lanjutan)

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Abdussalam Busyro, Lc
📗 Kitab At-Tauhid
〰〰〰〰〰〰〰

*SURAT AL AN’AM AYAT 151-153 (LANJUTAN)*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Tentunya tatkala kita berbicara, ucapan kita kepada yang satu dengan yang lain akan berbeda-beda.

Nasehat orang tua kepada anaknya sebelum anak berangkat sekolah, “Le, wahai putraku, belajar yang rajin ya,” Māsyā Allāh. “Baik bu, baik pak.” Ini nasehat.

Suami berkata kepada istrinya, “Wahai istriku buatkanlah minum teh,” ini perintah.

Seseorang mengajak temannya untuk shalāt berjam’ah ke masjid, “Ayo kita ke masjid,” māsyā Allāh (ini ajakan).

Tapi perhatikan!

Bagaimanakah dengan wasiat?

⇒ Yang namanya wasiat adalah seseorang memberikan suatu pernyataan dan pernyataan tersebut seakan-akan merupakan ucapan yang terakhir kali baginya.

Kenapa?

Karena kematian sudah bakalan menyongsongnya, Subhānallāh.

وأصاكم (ألا تشركوا به شيئا)

_Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan wasiat kepada kalian._

Māsyā Allāh

Ucapan yang diucapkan seakan-akan ini adalah ucapan selamat tinggal.

Kenapa?

Karena tidak ada ucapan sesudahnya.

Maka seseorang yang mendapatkan wasiat hendaknya menyampaikan apa yang menjadi wasiat (amanah) tersebut.

⇒Dikatakan (untuk harta) wasiat itu tidak lebih dari 1/3 harta yang dimiliki seseorang.

ولهذا قال في آخر الآية

_Demikianlah Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan kepada kita dipenghujung ayat :_

ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

_”Demikianlah kami wasiatkan kepada kalian agar kalian menjadi orang-orang berakal.”_

(QS Al An’am: 151)

Disinilah nikmat seseorang manakala dia mempunyai akal, dimana Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengajak berbicara dengan orang-orang yang berakal.

Di banyak tempat Allāh menyebutkan :

فَٱعْتَبِرُوا۟ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَبْصَـٰرِ

أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰٓ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ

Orang-orang yang mempunyai akal mendapatkan kemuliaan dengan gelar: أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ dan: أُو۟لِى ٱلْأَبْصَـٰرِ ,orang-orang yang punya pandangan baik.

Dan demikian seorang mukmin hendaknya mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan wasiat yang Allāh kabarkan adalah wasiat agar seseorang mengagungkan Allāh dan tidak menyekutukan Allāh bentuk peribadatan apapun.

قلت: فيكون المعنى: حرم عليكم ما وصاكم بتركه من الإشراك به

_(Pada ayat ini mualif memberikan penjelasan) bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan kepada kita suatu pernyataan, bahwa Allāh mengharamkan atas kalian apa yang menjadi wasiat untuk kalian yaitu janganlah kalian menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan sesuatu apapun._

Demikian semoga bermanfaat.

Jika ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

______