Materi 56 ~ Perkataan Hasan Al Bashri Tentang Dampak Baik Dari Menuntut Ilmu
🌍 Kajian Kitab
👤 Al-Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله
📗 Kitab Awaa’iqu ath Thalab (Kendala Bagi Para Penuntut Ilmu)
📝 as-Syaikh Abdussalam bin Barjas Alu Abdul Karim حفظه الله
Pembahasan baru yakni syadarotun min qalamin ulama anil ilmi wa tholabihi. Makna syadarot adalah kepingan-kepingan emas, barang-barang berharga. Makna syadarotun min qalamin ulama untaian kata-kata mutiara dari ucapan para ulama tentang ilmu dan tentang mencari ilmu. Kita akan mengetahui ungkapan para ulama dari pengalaman-pengalaman mereka ketika mencari ilmu, mempelajari ilmu, mengamalkan dan mendakwahkan ilmu. Berkata imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu ta’ala, “Kalau seseorang belajar ilmu tidak lama setelah itu dampak dari ilmunya akan terlihat dalam kekhusyuannya, pandangan matanya, lisannya, tangannya, sholatnya dan sifat zuhudnya“. Ini hasil dari mempelajari ilmu yang benar. Jadi kekhusyuannya didalam sholat berbeda dibanding sebelum belajar ilmu, pandangan matanya juga setelah belajar ilmu menjadi terjaga, terpelihara karena ilmu selain berubah hidayah irsyad juga ilmu mengundang munculnya hidayah taufiq. Ilmu itu selain berupa tambahan pengetahuan juga ilmu menyebabkan turunnya hidayah taufiq dari Allah azza wa jalla kepada kita. Turunnya hidayah menyebabkan pandangannya terjaga. Allah berfirman dalam Surat An-Nur ayat 30,
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya … “
Hasil dari belajar ilmu terlihat sholatnya lebih khusyu, lisannya juga demikian. Dia menahan diri dari ghibah, dari dusta, dari menghina, dari mencela lalu disebutkan “dzikirnya kedua tangan itu dengan memberi” infaq, shodaqoh, menolong orang dengan tangannya. Terlihat dari sholatnya, terlihat dari sifat zuhudnya itu hasil dari tholabul ilmi. Dan imam Al-Hasan Al-Bashri mengatakan demikian selain pengalaman pribadi beliau melihat kawan-kawan se-angkatannya dari kalangan para ulama demikian ada perubahan yang mendasar dari akhlaq, penampilan, prilaku, antara sebelum mengaji dengan setelah mengaji. Masih kata imam Al-Hasan Al-Bashri, “Apabila seseorang (disini Rojul (lelaki) tetapi berlaku juga mar’ah (wanita) kalau seseorang sudah memahami satu bab diantara beberapa bab ilmu lalu dia amalkan bab ilmu yang sudah dipahami tersebut maka itu jauh lebih baik daripada dunia dan isinya“. Kata Nabi ﷺ ,”Ditangan seseorang ter-genggam seluruh dunia (kekuasaan ditangannya, seluruh harta didunia di alam jagat raya ini milik dia) lalu dengan semua itu dia mengucapkan Alhamdulillah niscaya ucapan Alhamdulillah itu jauh lebih baik daripada dunia yang ada didalam genggaman tangannya“. Kenapa ? karena dunia sebanyak apapun akan musnah, akan hilang. Adapun ucapan Alhamdulillah itu keuntungan yang diperoleh dari ucapan satu kalimat Alhamdulillah itu terus permanen, abadi sampai di akhirat. Allah azza wa jalla berfirman di dalam Al-Qur’an, “Keabadian amal sholeh itu jauh lebih baik disisi Allah (baik dari segi pahala ataupun harapan) untuk memperoleh kebaikan yang abadi diakhirat.” Dunia yang ada di genggamannya itu musnah, hilang tetapi satu ucapan Alhamdulillah itu akan abadi. Bayangkan kalau satu bab ilmu dikuasai dan diamalkan maka kebaikannya akan langgeng sampai ke akhirat. Makanya berkata imam Al-Hasan Al-Bashri, “Bila seseorang menguasai satu bab diantara bab-bab ilmu yang banyak lalu satu bab yang sedikit tadi diamalkan itu lebih baik daripada dunia beserta isinya“. Ungkapan imam Al-Hasan Al-Bashri dinukil oleh imam Ibnu Abdil Barr dalam kitab Al-Jami’ Bayan Al-Ilmi Wa Fadhlihi.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته