Halaqah-12 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 10

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Para Rasul Allah ﷻ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang Kedua belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul ‘alayhimussalam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian yang Kesepuluh.

Di antara cara beriman kepada para rasul ‘alayhimussalam adalah keyakinan bahwa Allah telah menguatkan mereka dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya sebagai pembenaran terhadap kenabian mereka. tanda-tanda kekuasaan ini telah tersebar dikalangan kaum muslimin dengan nama Mukjizat.

Al Mu’jizat adalah jamak dari Al Mu’jizah, yang secara bahasa artinya adalah yang melemahkan orang lain sehingga tidak bisa mendatangkan yang semisalnya

Lafadz ini tidak ada di dalam Al-Qur’an dan Al Hadits, yang sering digunakan adalah Al Ayat dan Al Bayyinat.

Al Ayat artinya adalah tanda-tanda kekuasaan, Al Bayyinat artinya adalah bukti-bukti yang jelas.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ…

“Dan sungguh Kami telah memberikan kepada Musa Al Kitab (At Taurat) dan Kami susulkan setelahnya para Rasul dan Kami berikan kepada Isa Ibn Maryam Al Bayyinat” (Al-Baqarah : 87)

Berkata Ibn Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini

ولهذا أعطاه الله من البينات، وهي المعجزات

Oleh karena itu Allah memberikan kepada beliau (Nabi ‘Isa) Al Bayyinat dan maksudnya adalah Al Mu’jizat

Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

… وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ…

”Dan seorang Rasul tidaklah mendatangkan sebuah ayat kecuali dengan izin Allah” ( Ar-Ra’d : 38)

Rasulullah ﷺ bersabda

مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْياً أَوْحَى الله إِلَيَّ، فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Tidaklah ada seorang Nabi kecuali diberi tanda-tanda kekuasaan yang beriman dengannya manusia dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukan kepadaku maka aku berharap bahwa aku yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat (HR Al-Bukhari dan Muslim)

pengertian ayat atau mu’jizah adalah sesuatu diluar kebiasaan, diringi dengan tantangan dan pengakuan sebagai nabi tidak bisa ada yang melawannya, Allah sajalah yang menciptakannya sebagai pembenaran dan penguatan bagi para nabinya

yang dimaksud dengan sesuatu mencakup ucapan dan perbuatan dan di luar kebiasaan maksudnya diluar sesuatu yang menjadi kebiasaan kebiasaan manusia diringin dengan tantangan dan pengakuan sebagaia nabi kalimat ini yang membedakan antara ayat dengan karomah, tidak ada yang bisa melawannya kalimat ini yang memedakan antara ayat dengan sihir dan amalan setan, Allah sajalaj yang menciptakannya artinya ini bukan terjadi karena kehendak Nabi akan tetapi karena kehendak Allah ‘Azza wa jalla dan Dialah yang menciptakannya

Allah berfirman
Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

… وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ…

”Dan tidaklah seorang Rasul mendatangkan sebuah ayat kecuali dengan izin Allah” ( Ar-Ra’d : 38)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته