👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Para Rasul Allah ﷻ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Ke-10 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian yang Ke Delapan”
Diantara cara beriman kepada para adalah keyakinan yang mendalam bahwasanya Allah telah memberikan beberapa keistimewaan bagi para Nabi dan Rasul.
Di antaranya
① Wahyu
Allah berfirman:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ…
“Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepada mu sebagaimana telah Kami wahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelah dia” (An-Nisa’ : 163)
Dan diantara keistimewaan para Nabi apabila meninggal dunia tidak diwarisi dan keluarganya tidak berhak untuk mewarisi hartanya. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ
kami tidak diwarisi apa yang kami tinggal adalah shadaqah (HR Al Bukhori dan Muslim)
Yang dimaksud dengan kami disini adalah seluruh para Nabi. Oleh karena itu ketika Rasulullah ﷺ meninggal dan datang kepada Abu Bakar As Siddiq untuk mengambil warisannya maka Abu Bakar mengatakan kepada Fatimah dengan hadits ini.
Di antara kelebihan dan keistimewaan para Nabi, bahwa Nabi dikubur di tempat dia meninggal dunia. Rasulullah ﷺ bersabda:
سنن الترمذي (١٠١٨): ما قبض الله نبيا إلا في الموضع الذي يحب أن يدفن فيه
Tidaklah Allah mencabut nyawa seorang Nabi kecuali di tempat yang dia senang untuk dikuburkan di tempat tersebut. (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dan Ibn Majjah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani rahimahullah)
Di antara keistimewaan para Nabi bahwa tanah tidak akan memakan jasad para Nabi. Rasulullah ﷺ bersabda
إن الله عز وجل حرم على الأرض أن تأكل أجساد الأنبياء
Sesungguhnya Allah ajja wajalla mengharamkan atas bumi supaya dia tidak memakan jasad-jasad para Nabi (HR. Abu Dawud, An-Nasaii dan Ibn Majjah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani rahimahullah)
Di antara keistimewaan mereka bahwa mereka terjaga dari dosa besar atau ma’sum dan telah berlalu pembahasan tentang hal ini pada Halaqah yang keenam.
Dan diantara keistimewaan para Nabi bahwa para Nabi tidur matanya tetapi tidak tidur hatinya.
Annas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata
والنبي صلى الله عليه وسلم نائمة عيناه ولاينام قلبه وكذلك الأنبياء تنام أعينهم ولاتنام قلوبهم
Dan Nabi ﷺ tidur kedua matanya dan tidak tidur hatinya dan demikianlah para Nabi tidur mata mata mereka dan hati-hati mereka tidak tidur (HR. Al-Bukhari)
Dan diantara keutamaan para Nabi bahwa para Nabi hidup didalam kuburan mereka dalam keadaan shalat. Rasulullah ﷺ bersabda
الانبياء احياء فى قبورهم يصلون
Izin memberi masukan kak, banyak sekali tulisan di sini yg mungkin kurang tanda koma sebagai jeda. Karena ketika saya baca, saya banyak sekali kebingungan. Semoga menjadi koreksi kedepannya.
Terima kasih banyak kak.
Oleh karena itu ketika Rasulullah ﷺ meninggal dan datang ((Fatimah)) kepada Abu Bakar As Siddiq
Di antara cara beriman *kepada para*
Ralat *dengan para Rasul*
banyak kesalahnya Akhi