Halaqah – 08 Beriman Dengan Sifat-Sifat Fisik Malaikat Bagian 3

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Malaikat

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh adalah “Beriman Dengan Sifat-sifat Fisik Malaikat bagian ke-3”.
Sifat yang ke-7 diantara sifat-sifat fisik malaikat, bahwasanya:
⑺ Malaikat bisa dilihat.
Kebiasaan malaikat adalah tidak menampakkan dirinya dari manusia namun terkadang menampakkan diri dengan izin Allāh di hadapan makhluq yang lain.
Dalil-dalil telah menunjukkan bahwasanya malaikat bisa dilihat.
Nabi Ibrāhīm dan Nabi Lūth ‘alayhimassalām telah melihat malaikat dalam bentuk manusia.
Maryam ‘alayhāssalām melihatnya dalam bentuk manusia.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah melihat Jibrīl dalam bentuk aslinya dan sering dalam bentuk manusia.
Dan sebagian shahābat radhiyallāhu ‘anhum pernah melihat Jibrīl dalam bentuk manusia.
Disebutkan didalam hadīts bahwa ayam yang berkokok sedang melihat malaikat.
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ؛ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكاً ، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ؛ فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَاناً

“Apabila kalian mendengar kokok ayam maka mintalah kepada Allāh dari karunia Allāh karena sesungguhnya ayam tersebut melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai maka hendaklah kalian berlindung dari syaithān karena keledai tersebut melihat syaithān.”
(HR. Bukhāri IV/350 dan Muslim XVII/46)
Namun seseorang hendaklah waspada, jangan sampai dia menyangka melihat malaikat atau mimpi melihat malaikat padahal dia adalah iblis yang ingin menyesatkan manusia.
Yang ke-8 bahwasanya:
⑻ Jumlah malaikat sangat banyak, tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allāh.
Allāh berfirman:

وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ

“Tidak mengetahui jumlah tentara-tentara Rabbmu (yaitu malaikat) kecuali Dia.”
(Al-Muddatstsir 31)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bercerita di antara apa yang Beliau lihat ketika Isrā dan Mi’rāj, Beliau mengatakan :

فَرُفِعَ لِي الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ ، فَقَالَ : هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ ، يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ

“Maka diperlihatkan kepadaku Al-Baitul Ma’mūr. Aku bertanya kepada Jibrīl dan dia menjawab: ‘Ini adalah Al-Baitul Ma’mūr, setiap hari shalāt di dalamnya 70.000 malaikat. Apabila telah keluar dari Al-Baitul Ma’mūr maka mereka tidak akan kembali ke sana’.” (HR. Bukhari VI/302 dan Muslim I/146, No.162)
Dan berapakah jumlah malaikat yang telah shalāt di sana di semenjak Allāh menciptakan Al-Baitul Ma’mūr sampai sekarang dan sampai Hari Kiamat?
Suatu hari Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mendengar suara (deritan) langit. Lalu Beliau berkata:

إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ ، أَطَّتِ السَّمَاءُ وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ ، مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ

“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat dan mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit mengeluarkan suara (deritan) dan dia berhak untuk mengeluarkan suara karena tidak ada sebuah tempat seluas 4 jari kecuali di situ ada seorang malaikat yang meletakkan dahinya bersujud untuk Allāh.”
(Hadīts hasan, riwayat Tirmidzi VI/556 dan Ibnu Mājah II/1402)
Langit yang tujuh mengeluarkan deritan karena sangat banyaknya dan sangat beratnya malaikat yang tinggal di sana.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته