Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 118 | Nasib Kaum Mukminin Pelaku Dosa Besar Ialah Di Bawah Kehendak dan Keputusan Allāh ﷻ

Halaqah 118 | Nasib Kaum Mukminin Pelaku Dosa Besar Ialah Di Bawah Kehendak dan Keputusan Allāh ﷻ

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
Transkrip: ilmiyyah.com

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-118 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-Aqidah Ath-Thahawiyah yang ditulis oleh Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullāh.

Beliau mengatakan:

وَهُمْ فِي مَشِيئَتِهِ وَحُكْمِهِ

وَهُمْ di sini kembali kepada ahlul kabāʾir, yaitu orang Islam yang melakukan dosa-dosa besar. “Maka, mereka berada di bawah kehendak Allāh ﷻ dan keputusan-Nya.”

إِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ وَعَفَا عَنْهُمْ بِفَضْلِهِ

Kalau Allāh ﷻ menghendaki, maka Allāh ﷻ akan mengampuni dosa mereka dan memaafkan mereka, yaitu dia melakukan dosa besar. Kalau Allāh ﷻ menghendaki, maka Allāh ﷻ mengampuni dosa besar tadi sehingga dia tidak diazab dengan sebab dosa besar tadi.

Terkadang seseorang bertemu dengan Allāh ﷻ dalam keadaan dia muwahhid, dia melakukan beberapa dosa besar. Dia mungkin berzina, dia mungkin minum khamr, dia mungkin riba. Mungkin saja Allāh ﷻ mengampuni dosa dia tentang masalah riba, tapi Allāh ﷻ tidak mengampuni dosa dia tentang minum khamr sehingga dia tidak diazab dengan sebab ribanya, tapi diazab dengan sebab minum khamr-nya. Mungkin saja, atau dia beberapa kali minum khamr. Mungkin diampuni dosanya yang minum khamr pertama, tapi dia diazab dengan sebab dia minum khamr yang ketiga, misalnya. Mungkin saja yang demikian.

Jadi yang jelas, semuanya berada di bawah kehendak Allāh ﷻ. Kalau Allāh ﷻ menghendaki, Allāh ﷻ mengampuni dosa tersebut dan memaafkan, tentunya ini dengan karunia Allāh ﷻ.

كَمَا ذَكَرَ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ: {وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48]

Sebagaimana yang Allāh ﷻ sebutkan dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an): Dan Allāh ﷻ mengampuni yang di bawah itu (kesyirikan)

Karena Allāh ﷻ menyebutkan sebelumnya

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ

Sesungguhnya Allāh tidak mengampuni dosa syirik, dan Allāh masih mengampuni yang dibawah syirik, bagi orang yang Allāh kehendaki.

Artinya orang yang melakukan dosa di bawah syirik, kalau Allāh ﷻ menghendaki, Allāh ﷻ ampuni dosa tersebut, dan kalau Allāh ﷻ menghendaki, maka diazab terlebih dahulu.

وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ فِي النَّارِ بِعَدْلِهِ

Dan kalau Allāh ﷻ menghendaki, maka diazab di dalam Neraka dengan keadilan-Nya.

Jadi kalau Allāh ﷻ memaafkan, itu adalah karunia-Nya, dan jika Allāh ﷻ mengadzab, itu adalah keadilan-Nya, tidak ada di sana kezaliman, itu adalah keadilan Allāh ﷻ, memang orang tadi berhak untuk di azab dengan sebab dosanya. Allāh ﷻ tidak mendzalimi sedikitpun.

إِنَّ اللَّـهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ

Dan sesungguhnya Allāh ﷻ tidak mendzalimi (sesuatu) sebesar zarrah (semut kecil) pun. (An-Nisa: 40)

ثُمَّ يُخْرِجُهُمْ مِنْهَا بِرَحْمَتِهِ وَشَفَاعَةِ الشَّافِعِينَ مِنْ أَهْلِ طَاعَتِهِ، ثُمَّ يَبْعَثُهُمْ إِلَىٰ جَنَّتِهِ

Kemudian Allāh ﷻ akan mengeluarkan mereka dari Neraka dengan rahmat-Nya, yaitu tanpa adanya syafaat, tapi ini adalah murni rahmat dari Allāh ﷻ. Keimanannya sangat tipis, dosanya banyak, keimanannya sangat tipis, dia keluar bukan karena syafaat malaikat, nabi, atau orang yang beriman, tapi murni rahmat dari Allāh ﷻ. Allāh ﷻ mengeluarkan dia karena dia memiliki keimanan.

Dan syafaat orang-orang yang memberikan syafaat dari orang-orang mentaati Allāh, seperti para nabi, para malaikat, kemudian orang-orang yang beriman. Maka mereka yang disebutkan dalam dalil bahwasanya mereka akan memberikan syafaat, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits bahwa Allāh ﷻ mengatakan

شَفَعَتِ الْمَلَائِكَةُ، وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ، وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ

Para malaikat telah memberikan syafaat, para nabi telah memberikan syafaat, dan orang-orang beriman telah memberikan syafaat

وَلَمْ يَبْقَ إِلَّا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Dan tidak tersisa kecuali Dzat yang Maha Penyanyang, yaitu Allāh ﷻ.

Maksudnya adalah, syafaat sudah selesai. Sekarang mereka keluar murni dari rahmat Allāh ﷻ.

مِنْ أَهْلِ طَاعَتِهِ، ثُمَّ يَبْعَثُهُمْ إِلَىٰ جَنَّتِهِ

Dari kalangan orang-orang yang menaati Allāh, kemudian Allāh ﷻ akan membangkitkan mereka ke Surga-Nya

Dan dimasukkan ke dalam Surga setelah sebelumnya mereka terbakar di dalam Neraka, maka akan dimasukkan oleh Allāh ﷻ,  sebagaimana dalam hadits, di dalam sebuah sungai yang dinamakan dengan Nahrul Hayah (Sungai Kehidupan). Kemudian, mereka akan kembali lagi badannya, yaitu utuh kembali, lalu Allāh ﷻ memasukkan mereka ke dalam Surga-Nya, sebagaimana disebutkan dalam hadits.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top