Halaqah 84 | Takdir Allāh ﷻ Tidak Bisa Diubah oleh Makhluk Meskipun Mereka Semua Bersepakat

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
Transkrip: ilmiyyah.com

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-84 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-Aqidah Ath-Thahawiyah yang ditulis oleh Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullāh.

Beliau mengatakan rahimahullāh:

 فَلَوِ اجْتَمَعَ الخَلْقُ كُلُّهُمْ

Seandainya seluruh makhluk berkumpul, jangan satu atau dua, tetapi semuanya berkumpul

عَلَىٰ شَيْءٍ كَتَبَهُ اللهُ تَعَالَىٰ أَنَّهُ كَائِنٌ

Seandainya semua makhluk berkumpul, baik jin maupun manusia, hewan, dan seluruh makhluk yang ada berkumpul atas sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allāh tetapkan sesuatu tadi di dalam Lauh al-Maḥfūẓ, sudah Allāh tulis di dalam Lauh al-Maḥfūẓ itu terjadi

لِيَجْعَلُوهُ غَيْرَ كَائِنٍ

kemudian mereka semuanya berkumpul untuk menjadikan itu tidak terjadi, Allah sudah tulis dalam Lauh al-Maḥfūẓ itu akan terjadi, meninggalnya seseorang atau mendapatkan nikmatnya seseorang, hidayahnya seseorang, tersesatnya seseorang sudah Allah tulis, kemudian semua makhluk berkumpul untuk menjadikan itu tidak terjadi, sudah ditulis oleh Allah fulan ini mendapatkan hidayah semuanya berkumpul untuk menghalangi dia dari hidayah, di doktrin disurati didatangi diberikan syubhat diasingkan dan seterusnya tapi Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menentukan menuliskan bahwasanya orang ini akan mendapatkan hidayah maka

لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ

mereka tidak akan mampu untuk melakukannya.

Sebaliknya apa yang sudah Allāh ﷻ tulis tidak akan terjadi kemudian semuanya berkumpul untuk menjadikan itu terjadi maka mereka juga tidak akan mampu. Semuanya sudah ditulis mereka tidak bisa menghalangi rezeki kita yang sudah Allāh ﷻ tulis, mereka tidak bisa memberikan atau menghalangi hidayah yang sudah Allāh ﷻ tetapkan untuk kita.

Demikian pula sebaliknya kita tidak bisa menyampaikan hidayah kepada seseorang yang sudah Allāh ﷻ tetapkan dia sesat, tidak bisa kita memberikan hidayah kepada orang yang sudah Allāh ﷻ tetapkan dan dijauhkan dari agama ini, yang bisa kita lakukan memenuhi perintah Allāh ﷻ yaitu berdakwah, memberikan nasihat, memberikan contoh. Semuanya sudah ditulis oleh Allāh ﷻ hidayah maupun kesesatan.

Ini makna ucapan beliau

وَلَوِ اجْتَمَعُوا كُلُّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ كَتَبَهُ اللهُ تَعَالَىٰ فِيهِ أَنَّهُ غَيْرُ كَائِنٍ، لِيَجْعَلُوهُ كَائِنًا؛ لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ

tidak akan mungkin mereka bisa melakukannya.

Dalam sebuah hadits Nabi ﷺ mengatakan kepada ʿAbdullāh bin ʿAbbās

وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

Nabi ﷺ memberikan nasehat kepada ʿAbdullāh bin ʿAbbās dan saat itu masih kecil tapi sudah diajari tentang keimanan dengan takdir, menunjukkan bahwa diantara hal yang perlu kita tekankan kepada anak-anak kita adalah keimanan dengan takdir Allāh ﷻ, penting.

Ketahuilah bahwasanya semua makhluk, semua umat seandainya mereka semuanya bersatu untuk memberikan manfaat kepadamu, ingin menolongmu, ingin memberikan hidayah kepadamu, ingin memberikan kamu rezeki

لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ

tidak mungkin mereka itu bisa memberikan kepada kamu manfaat kecuali dengan sesuatu yang sudah Allāh ﷻ tulis.

Kalau Allāh ﷻ sudah menulis antum dapat sekian atau diberi sekian maka tidak mungkin mereka bisa memberi lebih dari itu. Oleh karena itu ketika seseorang diberikan manfaat oleh orang lain ketahuilah bahwasanya itu sudah di takdirkan oleh Allāh ﷻ. Maka bersyukurlah dan memujilah Allāh ﷻ dan bukan berarti kita tidak mengucapkan syukur kepada manusia karena kita diperintahkan untuk mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada manusia

لَا يَشْكُر اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُر النَّاسَ

Tidak bersyukur kepada Allāh ﷻ orang yang tidak bersyukur kepada manusia.

Kita tahu bahwasanya ini sudah di takdirkan, dia memberi kita sudah di takdirkan oleh Allāh ﷻ tidak keluar dari apa yang Allāh ﷻ sudah tulis, dan kita diperintahkan untuk bersyukur kepada manusia mengucapkan terima kasih kepada manusia dan ini adalah bentuk syukur kita kepada Allāh ﷻ. Ini bagus ditanamkan pada anak-anak kita, tidak mungkin mereka itu bisa memberikan bantuan kepadamu kecuali itu sudah ditakdirkan oleh Allāh ﷻ, maka pujilah Allāh ﷻ. Kemudian

وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ

Seandainya mereka semuanya berkumpul untuk memudharati kamu, mereka ingin menyihirmu, ingin membegalmu, ingin membunuhmu, ingin mengganggumu, itu juga perlu ditanamkan, tidak mungkin mereka bisa memudharati dirimu kecuali dengan sesuatu yang sudah Allāh ﷻ tulis.

Kalau memang Allāh ﷻ menulis di dalam Lauh al-Maḥfūẓ engkau akan tergores engkau akan tersayat bagian punggungmu misalnya, itu yang akan tersayat, tidak mungkin mereka bisa melakukan lebih daripada itu, tidak mungkin mereka bisa memudharati kecuali dengan apa yang sudah Allāh ﷻ tulis. Kalau ditanamkan berulang-ulang di dalam diri seseorang seorang anak dan diri seorang muslim secara umum maka menjadikan dia bertawakkal kepada Allāh ﷻ, hanya takut kepada Allāh ﷻ.

Dan itulah yang dialami oleh para sahabat radhiyallāhu ta’ala ‘anhum, Nabi ﷺ sudah menanamkan kepada diri mereka keimanan dengan takdir sehingga diantara pasukan-pasukan perang, para sahabat Nabi ﷺ dikenal sebagai pasukan perang yang paling berani, tidak diketahui dalam sejarah pasukan perang yang lebih berani daripada para sahabat Nabi ﷺ.

Karena mereka yakin, tidak mungkin mengenai saya kecuali apa yang sudah Allāh ﷻ tetapkan. Seseorang mau berada di dalam rumahnya di dalam gedung yang kuat yang tinggi yang dijaga oleh banyak pengawal dan berbagai pengamanan, kalau memang sudah ditakdirkan oleh Allāh ﷻ dia termudharati dia terkena sesuatu pasti akan terjadi, tidak mungkin dia akan bisa menghindar.

Dia sudah berusaha menjaga pola makannya, menjaga makanannya, menjaga pola hidupnya, kalau memang sudah Allāh ﷻ tulis dia terkena penyakit tersebut ya dia akan terkena, tidak mungkin dia bisa menghindar dari apa yang sudah Allāh ﷻ

رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

Pena-pena telah diangkat oleh Allāh ﷻ dan juga lembaran-lembaran telah kering, ini sudah selesai tidak mungkin bisa dirubah.

Termasuk diantaranya penduduk surga dan juga penduduk neraka sebagaimana telah berlalu itu juga diantara yang sudah diketahui oleh Allāh ﷻ dan sudah ditulis oleh Allāh ﷻ tidak mungkin bisa dirubah. Kita berdoa kepada Allāh, semoga Allāh Subḥānahu wa Taʿālā menjadikan kita termasuk Ahlul Jannah dan memudahkan kita untuk mengamalkan amalan Ahlul Jannah.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته