Halaqah 82 | Ahlus Sunnah Mengimani Adanya Lauh Mahfudz dan Qalam serta Apa yang Tertulis Di dalamnya

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
Transkrip: ilmiyyah.com

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-82 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-Aqidah Ath-Thahawiyah yang ditulis oleh Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullāh.

Beliau mengatakan rahimahullāh:

وَنُؤْمِنُ بِاللَّوْحِ وَالقَلَمِ، وَجَمِيعُ مَا فِيهِ قَدْ رُقِمَ،  فَلَوِ اجْتَمَعَ الخَلْقُ كُلُّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ كَتَبَهُ اللهُ تَعَالَىٰ أَنَّهُ كَائِنٌ، لِيَجْعَلُوهُ غَيْرَ كَائِنٍ؛ لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ

Dan kami, yaitu Ahlusunnah wal-Jamā’ah, beriman dengan Al-Lawḥ dan Al-Qalam. Kami, Ahlusunnah wal-Jamā’ah, beriman dengan lawḥ, yaitu Lawḥul Maḥfūẓ yang ditulis di dalamnya segala sesuatu.

بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ ۝ فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ
(QS: Al-Burūj (85:21-22))

Bahkan itu adalah Al-Qur’ān Al-Majīd, Qur’ān yang agung di dalam Lawḥul Maḥfūẓ.

Lawḥul Maḥfūẓ di sini, kalau diterjemahkan dalam bahasa kita, adalah lembaran yang terjaga. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allāh ﷻ. Tidak mengetahui tentang isinya kecuali Allāh ﷻ, kecuali perkara yang memang sudah dikabarkan oleh Allāh ﷻ kepada sebagian rasul-Nya:

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا

Kitab yang dikatakan oleh Allāh ﷻ, “Lā yamassuhu illal-muṭahharūn” (yang tidak menyentuhnya kecuali malaikat-malaikat yang disucikan).

Yang dikatakan oleh Allāh ﷻ:

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِيٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَـٰبٍۢ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

(Tidaklah menimpa sebuah musibah yang terjadi di permukaan bumi atau menimpa diri kalian, kecuali dalam sebuah kitab sebelum Kami menciptakan musibah).

Apa yang dimaksud dengan kitab di sini adalah Lawḥul Maḥfūẓ yang ditulis di dalamnya segala sesuatu.

Nabi Shallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allāh telah menulis takdir para makhluk-Nya 50.000 tahun sebelum Allāh menciptakan langit dan bumi”

Kematian, rezeki, amalan, Surga, dan Neraka sudah ditulis oleh Allāh ﷻ di dalam Lawḥul Maḥfūẓ. Sehingga Ahlusunnah wal-Jamā’ah beriman dengan Lawḥul Maḥfūẓ, yang ditulis di dalamnya segala sesuatu, dan hal ini harus kita imani. Hal ini sangat mudah bagi Allāh ﷻ, menjadikan di sana kitab, menjadikan di sana lembaran-lembaran yang ditulis segala sesuatu di dalamnya:

إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Yang demikian itu sangat mudah bagi Allāh ﷻ.

Lawḥul Maḥfūẓ adalah makhluk, ditulis di dalamnya segala sesuatu, ini harus kita imani.

Kemudian yang kedua adalah Al-Qalam. Kita beriman dengan Al-Qalam, yaitu pena yang digunakan untuk menulis takdir. Jadi, ada kitab yang berisi tentang takdir, dan di sana ada pena yang digunakan untuk menulis takdir. Keduanya adalah makhluk Allāh ﷻ, dan keduanya harus kita imani.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته