Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 32 | Manhaj Salaf Dalam Aqidah Bag 3

Halaqah 32 | Manhaj Salaf Dalam Aqidah Bag 3

Kitab: Kun Salafiyyan Alal Jaddah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى
آله وصحبه ومن والاه

Para Ikhwah dan juga para Akhawat, Koordinator, para Musyrifin dan juga Musyrifah, dan juga para Admin, semoga Allah ﷻ menjaga antum di manapun antum berada.

Masih kita dalam pembahasan perkara-perkara yang merupakan keistimewaan dan sesuatu yang membedakan antara Ahlus Sunnah dengan Ahlul Bida’.

Beliau mengatakan, yaitu Syaikh Abdussalam Hafidzahullahu ta’ala,

ومن مميزاتـه أيضا اتفاق أهله على العقيدة وعدم اختلافهم مع اختلاف الزمان والمكان

Di antara kelebihan mereka, kesepakatan Ahlus Sunnah di dalam masalah aqidah dan tidak adanya perselisihan di antara mereka di dalam masalah aqidah padahal sudah berbeda zaman berbeda tempat.

Ini termasuk yang menjadi keistimewaan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. (Yang Kedua)

Yang namanya Ahlus Sunnah wal Jama’ah di dalam masalah istiwa’, di dalam masalah nama dan juga sifat Allah, di dalam masalah aqidah dari semenjak zaman dahulu sampai sekarang dan

إِلَىٰ ما قَبْلَ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ ۚ

Sama aqidah mereka, tidak ada bedanya antara aqidah Ahlus Sunnah di zaman Imam Ahmad dengan aqidah Ahlus Sunnah yang ada di zaman setelahnya.

Termasuk di antaranya beda tempat juga demikian. Yang ada di Indonesia, yang ada di Saudi, yang ada di negara yang lain. Aqidah Ahlus Sunnah semuanya sama, tidak ada beda satu dengan yang lain.

Kemudian yang ketiga di antara keistimewaan Ahlus Sunnah.

وأنـهم أعلم الناس بأحوال النبي صلى الله عليه وسلم وأفعاله وأقواله وأعظمهم تمييزاً بين صحيحها وسقيمها

Mereka ini yaitu Ahlus Sunnah adalah orang yang paling tahu tentang keadaan Nabi ﷺ. Paling tahu tentang perilaku beliau, paling tahu tentang ucapan beliau, karena mereka belajar. Sehingga kalau ditanya tentang ucapan Nabi dan perilaku Nabi, kita dapatkan Ahlus Sunnah ini adalah orang yang paling mengenal tentang Nabi ﷺ.

Dan mereka ini adalah orang yang paling membedakan, paling berhati-hati membedakan antara yang shahih dengan yang dhaif. Antara hadits yang shahih dengan hadits yang dhaif.

لذلك فهم أشد الناس حباً للسنة وأحرصهم على أتباعها وأكثرهم موالاة لأهلها

Sehingga mereka ini, tidak heran kalau mereka adalah orang yang paling cinta dengan sunnah Nabi. Diwujudkan dengan pengamalan dan mereka adalah orang yang paling semangat untuk mengikuti Sunnah Nabi, bertanya, menghadiri majelis ilmu untuk mengamalkan sunnah Nabi.

Dan mereka adalah orang yang paling loyal terhadap orang-orang yang mengikuti sunnah Nabi. Jadi loyal mereka, kecintaan mereka, loyalitas mereka adalah kepada Ahlus Sunnah juga dan juga kepada sunnah itu sendiri.

Kalau misalnya ada ucapan manusia yang bertentangan dengan sunnah Nabi ﷺ, maka tidak ragu-ragu mereka untuk meninggalkan ucapan manusia. Dididik mereka untuk mencintai sunnah Nabi ﷺ di atas yang lain.

يقول شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:

فإنه متى كان الرسول صلى الله عليه وسلم أكمل الخلق وأعلمهم بالحقائق وأقومهم قولا وحالا لزم أن يكون أعلم الناس به أعلم الخلق بذلك وأن يكون أعظمهم موافقة له واقتداء به أفضل الخلق

Beliau mengatakan:
Kalau Rasulullah ﷺ dia adalah makhluk yang paling sempurna dan beliau adalah makhluk yang paling tahu tentang hakikat dan beliau adalah orang yang paling lurus ucapan dan juga keadaannya.

Ini melazimkan,

أن يكون أعلم الناس به أعلم الخلق بذلك

Ini melazimkan bahwasanya orang yang paling tahu tentang beliau.

Kalau Nabi adalah yang paling sempurna, kalau Nabi adalah yang paling tahu. Berarti orang yang paling tahu tentang Nabi yaitu Ahlus Sunnah أعلم الخلق بذلك, berarti Ahlus Sunnah adalah orang yang paling mengetahui tentang Nabi ﷺ. Yang paling mengetahui tentang hakikat karena dia adalah yang paling tahu tentang Nabi maka dialah yang paling tahu tentang hakikat.

وأن يكون أعظمهم موافقة له واقتداء به أفضل الخلق

Dan ini melazimkan bahwasanya orang yang paling موافقة orang yang paling meneladani, yang paling menyesuaikan, yang paling mengikuti Nabi ﷺ berarti dia adalah orang yang paling afdhal, karena semuanya sepakat bahwasanya Nabi adalah orang yang paling afdhal.

Orang yang paling mengikuti beliau, berarti dia adalah orang yang paling afdhal. Ini menunjukkan tentang keutamaan Ahlus Sunnah wal Jama’ah karena mereka adalah orang yang paling mengikuti Nabi dan Nabi adalah yang paling afdhal maka melazimkan orang yang paling mengikuti beliau adalah orang yang paling afdhal.

Kemudian yang keempat:

اعتقادهم أن طريقة السلف الصالح هي الأسلم والأعلم والأحكم لا كما يدعيه أهل الكلام أن طريقة السلف أسلم وطريقة الخلف أعلم وأحكم

Mereka meyakini yaitu Ahlus Sunnah bahwasanya jalan para Salafush Shalih ini adalah jalan yang paling selamat dan dia adalah jalan yang paling الأعلم.

Jadi para Salaf adalah orang yang paling selamat dan mereka adalah orang yang paling tahu, والأحكم dan mereka adalah orang yang paling bijaksana. Ini keyakinan Ahlus Sunnah.

Para Salaf mereka adalah segalanya, mereka lebih selamat, mereka lebih tahu daripada kita dan mereka lebih bijaksana daripada kita. Bagaimana tidak, mereka adalah orang yang keluar dari madrasahnya siapa? Rasulullah ﷺ.

Sehingga tidak heran kalau hasilnya adalah demikian. Mereka adalah orang yang paling أسلم yaitu paling menyerahkan diri kepada Allah, dan mereka adalah orang yang paling أعلم orang yang paling mengenal agama ini, dan mereka adalah orang yang paling أحكم yaitu orang yang paling bijaksana.

Karena sangat erat hubungannya antara ilmu dengan kebijaksanaan. Orang yang berilmu dan ilmunya dalam maka dia akan bijaksana.

Tidak seperti yang dikatakan oleh Ahlul Kalam bahwasanya jalan para Salaf ini adalah jalan yang lebih selamat. Karena hanya dianggap hanya sekedar pasrah saja, tidak mau berpikir. Dan bahwa jalan para Khalaf yaitu jalan mereka, jalan Ahlul Kalam ini adalah jalan yang lebih berilmu dan lebih bijaksana.

Jadi mereka menganggap bahwasanya mereka ini lebih berilmu dan lebih bijaksana daripada para Salaf dikarenakan mereka bisa mendatangkan takwil. Bisa mentakwil ini, mentakwil itu, berarti mereka lebih tahu daripada para sahabat. Ini keyakinan yang bathil.

وقد رد شيخ الإسلام هذه الفرْية

Syaikhul Islam telah membantah kebohongan ini.

فقال : ” لقد كذبوا على طريقة السلف وضلوا في تصويب طريقة الخلف فجمعوا بين الجهل بطريقة السلف بالكذب عليهم وبين الجهل والضلال بتصويب طريقة الخلف”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menolak dan membantah kebohongan ini dan mengatakan, “Sungguh mereka telah bohong, ketika mereka bohong atas nama para Salaf.”

Karena para Salaf tidak seperti yang mereka bayangkan, bahwasanya mereka tidak memahami. Siapa yang mengatakan bahwasanya para Salaf tidak memahami. Mereka paham makna istiwa’, mereka paham makna nuzul (turun), mereka paham makna yad.

وضلوا في تصويب طريقة الخلف

Dan mereka sesat karena mereka membenarkan jalan orang-orang yang terakhir yaitu setelah para Salaf.

فجمعوا بين الجهل بطريقة السلف بالكذب عليهم

Maka mereka menggabungkan antara dua perkara yaitu menggabungkan antara kebodohan mereka terhadap jalan Salaf. Mereka tidak tahu dan jahil terhadap jalan Salaf بالكذب عليهم dengan bohong atas nama mereka.

وبين الجهل والضلال بتصويب طريقة الخل

Dan menggabungkan dengan kebodohan mereka ketika mereka membenarkan jalan para Khalaf.

Jadi dua perkara yang mereka gabungkan,

1. Berdusta atas nama Salaf
2. Membenarkan cara yang dilakukan oleh Khalaf, yang mereka adalah orang-orang yang terakhir, di antaranya adalah Ahlul Kalam yang mereka datang setelah para Salafush Shalih.

Kemudian di antara keistimewaan (Yang Kelima) Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah:

وسطيتهم بين الفرق

Sebelumnya:

ومن مميزاتـهم حرصهم على نشر العقيدة الصحيحة والدين القويم وتعليم الناس ونصحهم ، والرد على المخالفين والمبتدعين

Di antara kelebihan mereka adalah semangat mereka untuk menyebarkan aqidah yang benar, aqidah yang shahihah. Dimana-mana mereka mengajarkan masalah aqidah, masalah tauhid, dan mereka semangat untuk menyebarkan agama yang lurus ini. Mengajarkan manusia dan menasehati mereka.

Antum lihat Ahlus Sunnah di mana saja dan kapan saja, orang yang paling semangat dalam mengajarkan aqidah yang benar. Dan semangat mereka untuk membantah orang-orang yang menyimpang dan orang-orang yang membuat perkara yang baru di dalam agama ini.

Tujuannya adalah untuk menyelamatkan umat dari penyimpangan orang yang menyimpang, kesyirikan orang yang melakukan kesyirikan, kebid’ahan dari kebid’ahan yang dilakukan oleh orang-orang yang melakukan bid’ah.

Inilah tujuan mereka mendakwahi manusia dan menyebarkan aqidah yang shahihah kepada mereka.

Baik, mungkin itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, In sya Allah kita lanjutkan pada halaqah yang selanjutnya.

والله تعالى أعلم
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top