Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 29 | Dalil Tentang Wajibnya Mengikuti Salafus Shalih Dan Komitmen Dengan Madzhab Mereka Bag 2

Halaqah 29 | Dalil Tentang Wajibnya Mengikuti Salafus Shalih Dan Komitmen Dengan Madzhab Mereka Bag 2

Kitab: Kun Salafiyyan Alal Jaddah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Para Ikhwah dan juga para Akhawat, para Koordinator, para Musyrif dan juga Musyrifah, dan juga para Admin yang dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Kun Salafiyyan ‘Ala Al-Jaddah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Abdussalam bin Salim As-Suhaimi Hafidzahullahu ta’ala.

Masih kita berbicara tentang dalil-dalil yang menunjukkan tentang kewajiban mengikuti manhaj Salaf dan sudah berlalu beberapa dalil di antaranya.

Kemudian beliau hafidzahullahu ta’ala menyebutkan di sini tentang atsar-atsar, ucapan-ucapan dari para Salaf, termasuk di antaranya adalah para sahabat yang menunjukkan tentang kewajiban mengikuti manhaj mereka. Tentang kewajiban mengikuti manhaj mereka dan juga madzhab mereka.

Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : اتبعوا ولا تبتدعوا

“Hendaklah kalian mengikuti dan jangan kalian membuat sesuatu yang baru”.

اتبعوا

Ikutilah!

Yaitu ikuti yang sudah berjalan sebelum antum.

Siapa yang pertama kali berjalan? ya para sahabat.

اتبعوا

Ikuti apa yang sudah mereka lakukan

ولا تبتدعوا

Jangan kalian membuat cara yang baru. Membuat jalan yang baru.

فقد كفيتم

Sungguh kalian sudah dicukupi

Para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum, mereka sudah mengajarkan kepada kita apa yang mereka terima dari Rasulullah ﷺ dan mereka adalah orang yang mengamalkan, sehingga cukup apa yang kita temukan dari mereka, ini menjadi dasar kita di dalam beragama. Jangan kita membuat sesuatu yang baru.

وقال

Beliau mengatakan dalam ucapan yang lain.

إنا نقتدي ولا نبتدي ونتبع ولا نبتدع و لن نضل ما تمسكنا بالأثر

Sesungguhnya kami hanya mengikuti saja (para sahabat hanya mengikuti saja yaitu apa yang dilakukan oleh nabi), dan kami tidak membuat sesuatu yang baru.

Kami meneladani bukan membuat sesuatu yang baru, bukan memulai, ونتبع dan kami mengikuti ولا نبتدع dan kami tidak membuat sesuatu yang baru.

Kami meneladani Nabi dan kami tidak memulai ajaran yang baru dan kami hanya mengikuti dan kami tidak membuat sesuatu yang baru dan kami tidak akan tersesat selama kami berpegang teguh dengan hadits.

Karena Nabi ﷺ telah mengatakan:

تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما

“Aku tinggalkan di antara kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian masih berpegang teguh dengan keduanya.”

Sehingga kalau para sahabat saja ini prinsip mereka, maka seharusnya kita sesuai dengan mereka, mengikuti mereka, yaitu sikap kita adalah meneladani saja, mengikuti saja, tidak boleh kita membuat sesuatu yang baru.

وقال أبي بن كعب رضي الله عنه

Berkata Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu,

عليكم بالسبيل والسنة فإنه ليس من عبد علي سبيل وسنة ذكر الرحمن ففاضت عيناه من خشية الله فتمسه النار أبدا، وإن اقتصادا في سنة ،وخير، خيرٌ من اجتهاد في خلاف سبيل وسنة

Ubay bin Ka’ab, beliau adalah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam, beliau mengatakan, “Wajib bagi kalian untuk berpegang dengan jalan dan juga sunnah”.

Jalan dan juga sunnah, jalan yaitu jalan Allah, shirathal mustaqim, dan ini adalah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah ﷺ dan juga para sahabat. Yang dimaksud dengan sunnah adalah sunnah Rasulullah ﷺ.

Maka kita disuruh untuk berpegang teguh dengan Islam dan berpegang teguh dengan sunnah, karena sesungguhnya tidak ada seorang hamba yang berada di atas Islam dan di atas sunnah kemudian dia mengingat Ar-Rahman, yaitu mengingat Allah, dan menetes air matanya karena takut kepada Allah yaitu dia berada di atas Islam dan juga berada di atas sunnah Nabi. Bukan seorang yang membuat sesuatu yang baru dalam agama, ternyata dia menangis karena takut kepada Allah ﷻ, maka orang yang demikian tidak akan tersentuh oleh api neraka selama-lamanya. Tidak akan tersentuh api neraka selama-lamanya.

Sebaliknya kalau seseorang menangis tapi tidak di atas sunnah, karena ada di sana orang yang menangis, melakukan cara dzikir tertentu kemudian dia menangis, karena itu tidak di atas sunnah, tidak di atas Islam, maka tidak mendapatkan keutamaan yang disebutkan di dalam ucapan Ubay bin Ka’ab ini.

Kemudian ucapan beliau:

Dan sesungguhnya اقتصادا في سنة biasa-biasa saja, sedang-sedang saja di dalam sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh di dalam sesuatu yang menyelisihi sunnah Nabi ﷺ.

Jadi seseorang biasa-biasa saja dalam sunnah, kalau dilihat tidak terlalu berlebihan tapi itu di atas sunnah, maka itu lebih baik daripada orang lain yang bersungguh-sungguh tapi bukan di atas sunnah Rasulullah ﷺ.

وقال أبو العالية

Dan berkata Abul ‘Aaliyyah:

عليكم بالأمر الأول الذي كانوا عليه قبل أن يفترقوا

Hendaklah kalian berpegang teguh dengan yang pertama yaitu urusan yang pertama, maksudnya adalah yang berada di atasnya para sahabat Nabi ﷺ.

الذي كانوا عليه قبل أن يفترقوا

Yaitu perkara yang mereka berada di atasnya sebelum terjadinya perpecahan di antara umat yaitu ketika Islam dalam keadaan masih murni belum ada di sana Khawarij, belum ada di sana Mu’tazilah dan lain-lain maka peganglah perkara tersebut sebelum adanya perpecahan di antara umat.

Maka itulah yang benar yang harus kita pegang.

وقال الأوزاعي:

Berkata Al-Auza’i:

اصبر نفسك على السنة

Hendaklah engkau bersabar di atas sunnah

وقف حيث وقف القوم

Dan hendaklah engkau berdiri, berhenti di mana kaum tersebut berhenti.

Bersabar! Sabarkanlah dirimu di atas sunnah.

Kalau dia mulai ada ketidak-sabaran maka sabarkanlah dia di atas sunnah. Hibur dia dengan berbagai janji dari Allah ﷻ bagi orang-orang yang bersabar di atas sunnah dan berhentilah di mana kaum tersebut berhenti.

Maksudnya adalah para sahabat Nabi ﷺ. Kalau mereka berjalan kita berjalan, bersabar bersama mereka. Kalau mereka berhenti kita berhenti, kalau mereka tidak berbicara tidak berkometar tentang sebuah perkara, kita jangan berkomentar.

وقل بما قالوا

Dan ucapkanlah dengan ucapan mereka.

وكف عما كفوا عنه

Hendaklah engkau menahan diri dari apa yang mereka tahan juga.

واسلك سبيل سلفك الصالح فإنه يسعك ما وسعهم

Dan berjalanlah di atas jalan para Salafush Shalih karena sesungguhnya luas bagimu apa yang luas bagi mereka.

Ini juga dorongan yang kuat dari Al-Auza’i untuk mengikuti para Salafush Shalih.

وقال أيضا:

Dan beliau juga mengatakan (yaitu Al-Auza’i)

عليك بآثار من سلف وإن رفضك الناس وإياك وآراء الرجال وإن زخرفوا لك القول

Hendaklah engkau berpegang teguh dengan atsar para Salaf, meskipun manusia menolakmu.

Meskipun manusia menolakmu. Pegang teguh atsar para Salaf dan hati-hatilah engkau dari pendapat-pendapat manusia yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits meskipun mereka menghiasi ucapan tersebut untukmu.

Mungkin dihias-hiasi dengan istilah yang keren, istilah yang modern, seakan-akan itu adalah aqidah yang benar, maka hati-hati dengan pendapat-pendapat manusia yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan juga Hadits.

وقال الإمام أحمد

Berkata Al-Imam Ahmad:

أصول السنة عندنا التمسك بما كان عليه أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم والاقتداء بهم وترك البدع

Pondasi sunnah menurut kami, termasuk ushulnya, termasuk pondasi sunnah, menurut kami yang membedakan antara kita Ahlus Sunnah dengan yang lain, adalah berpegang teguh dengan apa yang dipegang oleh para sahabat Rasulullah ﷺ.

Kita berpegang teguh dengan apa yang berpegang teguh dengannya para sahabat Rasulullah ﷺ. Dan meneladani mereka dan menjauhi bid’ah-bid’ah.

Ini adalah ushulu sunnah, termasuk perkara yang pokok, yang membedakan antara kita dengan yang lain yaitu kita menjadikan para sahabat Nabi ﷺ sebagai teladan kita dan kita berpegang teguh dengan sunnah mereka kemudian kita juga menjauhi bid’ah-bid’ah.

Kemudian beliau mengatakan:

وما زال العلماء من أئمة السنة جيلا بعد جيل يدعون إلى اتباع السلف الصالح والاقتداء بهم وسلوك طريقهم واتباع أثرهم

Dan terus para ulama di kalangan imam-imam sunnah dari generasi ke generasi, mereka berdakwah mengajak manusia untuk mengikuti para Salafush Shalih dan meneladani mereka dan berjalan di atas jalan mereka dan mengikuti jejak mereka.

Itulah beberapa atsar dari para Salaf yang menunjukkan tentang kewajiban kita untuk mengikuti madzhab Salaf.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu kembali pada pertemuan selanjutnya.

والله تعالى أعلم
وبالله التوفيق والهدابة
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top