Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 28 | Dalil Tentang Wajibnya Mengikuti Salafus Shalih Dan Komitmen Dengan Madzhab Mereka Bag 1

Halaqah 28 | Dalil Tentang Wajibnya Mengikuti Salafus Shalih Dan Komitmen Dengan Madzhab Mereka Bag 1

Kitab: Kun Salafiyyan Alal Jaddah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Para Ikhwah sekalian dan juga para akhawat, Koordinator, para Musyrif dan juga Musyrifah, dan juga para Admin yang dimuliakan oleh Allāh ﷻ.

Dalam pertemuan yang ke-28 ini, akan kita masuki bersama poin yang baru, yaitu tentang penyebutan dalil yang menunjukkan tentang wajibnya mengikuti para Salaf Ash-Shālih dan mengikuti madzhab mereka.

Setelah kita mengetahui bersama tentang disyari’atkannya menisbatkan diri kepada Salaf, dan tentunya bukan hanya sekedar penisbatan diri saja yang dilakukan oleh seseorang, tapi yang lebih penting daripada itu adalah benar-benar mewujudkan penisbatan tadi, yaitu mengikuti mereka dengan baik dan mengikuti mereka adalah sebuah kewajiban.

Syaikh mengatakan,

ذكر بعض الأدلة الدالة على وجوب إتباع السلف الصالح ولزوم مذهبهم

Penyebutan sebagian dalil yang menunjukkan tentang wajibnya mengikuti para Salafus Shālih dan melazimi madzhab mereka.

قال الله تعالى :

Allāh ﷻ berfirman,

وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ (لقمان: ١٥)

“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku.” (QS Luqman [31]: 15)

Kita disuruh untuk mengikuti jalan orang yang kembali kepada Allāh. Adapun orang yang menjauh dan tidak kembali kepada Allāh; menjauh dari Allāh, menjauh dari ketaatan, menjauh dari tauhid, menjauh dari sunnah, maka jangan kita ikuti mereka.

فقد أمرنا الله عزوجل باتباع سبيل أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم واقتفاء أثرهم وسلوك منهجهم

Maka di dalam ayat ini Allāh ﷻ telah memerintahkan kita untuk mengikuti jalan para sahabat Rasūlullāh ﷺ, mengikuti atsar mereka dan menempuh jalan mereka. Karena kita semuanya sepakat bahwasanya para sahabat Nabi ﷺ, mereka adalah orang-orang yang kembali kepada Allāh ﷻ. Kita diperintahkan untuk mengikuti mereka.

قال الإمام ابن القيم بعد ما ذكر هذه الآية

Berkata Ibnul Qayyim setelah beliau menyebutkan ayat ini,

وكل من الصحابة منيب إلى الله تعالى

Dan masing-masing dari para sahabat, mereka kembali kepada Allāh.

فيجب اتباع سبيله

Maka wajib untuk mengikuti jalannya.

وأقواله واعتقاداته من أكبر سبيله وحذرنا الله سبحانه وتعالى من مخالفة سبيلهم وتوعد سبحانه مخالفهم بجهنم

Masing-masing dari sahabat kembali kepada Allāh sehingga wajib bagi kita untuk mengikuti jalan mereka.

وأقواله واعتقاداته من أكبر سبيله

Dan ucapan mereka dan aqidah mereka, keyakinan mereka, ini termasuk jalan mereka, bahkan termasuk sebesar-besar jalan mereka.

Ucapan yang mereka ucapkan yaitu jalan hidup mereka, aqidah yang ada di dalam keyakinan mereka, ini juga termasuk jalan mereka, bahkan sebesar-besar jalan mereka. Berarti kita harus mengikuti mereka dalam ucapan mereka dan juga dalam keyakinan.

Dan Allāh telah mengingatkan kita supaya jangan kita menyelisihi jalan para sahabat, dalam ayat yang lain. Bahkan Allāh ﷻ mengancam orang yang menyelisihi jalan para sahabat (بِجَهَنَّم) dengan jahannam.

Apa ayatnya?

فقال تعالى: وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا (النساء: ١١٥)

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisā` [4]: 115)

Allah mengancam orang yang menyelisihi sahabat dengan jahannam dan barangsiapa yang menyelisihi Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan dia mengikuti selain jalannya orang-orang yang beriman.

Siapakah orang-orang yang beriman ketika turun ayat ini ? Mereka adalah para sahabat رضي الله تعالى عنهم.

Mereka adalah para sahabat, orang yang menyelisihi dan tidak mengikuti jalan para sahabat maka, نوله ما تولى, kami akan palingkan dia kepada apa yang dia berpaling kepadanya. Dibiarkan oleh Allah.

ونصله جهنم

Tapi di akhirat Allah ﷻ akan memasukan dia ke dalam jahannam.

وساءت مصيراً

Maka yang demikian adalah sejelek-jelek tempat kembali.

Balasan bagi orang yang tidak mengikuti jalannya para sahabat رضي الله تعالى عنهم.

وأخبرنا الله سبحانه وتعالى عن رضاه عمن اتبعهم بإحسان وأعدّ لهم الثواب العظيم

Dan Allah ﷻ telah mengabarkan kepada kita tentang keridhaan Allah terhadap orang yang mengikuti para sahabat dengan baik.

Allah ridha kepada mereka, dan Allah bahkan menyediakan bagi mereka pahala yang sangat besar.

فقال تعالى

Allah mengatakan:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ (التوبة : ١٠٠)

Allah mengatakan yang artinya:

“Dan orang-orang yang mendahului, yang pertama-tama dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, رضي لله عنهم, Allah ridha kepada mereka (yaitu tiga golongan ini; Muhajirin dan Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik), ورضوا عنه, dan mereka pun ridha kepada Allah. وأعد لهم جنات, Dan Allah akan menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya dan yang demikian adalah keberuntungan yang sangat besar.” (QS. At-Taubah [9]: 100)

Menunjukkan tentang keutamaan orang-orang yang mengikuti para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum dan tentunya masing-masing dari kita ingin memiliki sifat-sifat ini; diridhai oleh Allah dan mereka pun ridha kepada Allah, dimasukan oleh Allah ﷻ di dalam Surga selama-lamanya.

وكما أنه توعد من اتبع غير سبيلهم بعذاب جهنم فقد وعد متبع سبيلهم بالجنة والرضوان

Dari dua ayat di atas bisa disimpulkan bahwasanya ketika Allah ﷻ mengancam orang yang tidak mengikuti jalan para sahabat dengan adzab jahannam, sebagaimana Allah memberikan janji orang yang mengikuti jalan para sahabat dengan Surga dan juga keridhaan Allah ﷻ.

Maka tentunya adalah keutamaan yang besar bagi orang yang mengikuti jalan para sahabat.

وأمر النبي صلى الله عليه وسلم أمته بأن يتبعوا سنته وسنة الخلفاء من بعده

Dan Nabi ﷺ telah mengingatkan umatnya atau memerintahkan umatnya supaya mengikuti sunnah beliau dan juga sunnah para الخلفاء yang datang setelah beliau.

فقال صلى الله عليه وسلم: فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافاً كثيراً فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي , تمسكوا بـها وعضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة ؛ وكل بدعة ضلالة (رواه أحمد وأبو داود)

Dan Nabi ﷺ telah memerintahkan umatnya untuk mengikuti sunnah beliau dan juga sunnah para الخلفاء yang datang setelah beliau.

Dalilnya apa?

Yaitu sabda Nabi ﷺ, bahwasanya orang yang akan hidup di antara kalian, yaitu hidup lebih panjang maka dia akan melihat perselisihan yang banyak.

Apa jalan keluarnya?

Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan juga sunnah para Khulafa Ar-Rasyidin Al-Mahdiyin yang datang setelahku. Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku tersebut dan gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.

Dan hati-hatilah kalian dengan perkara-perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diadakan itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.

(Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan juga Abu Dawud)

Menunjukkan kepada kita tentang keharusan untuk تمسكوا, berpegang teguh dengan Sunnah Nabi ﷺ dan juga para Khulafa Ar-Rasyidin yang mereka adalah Abu Bakar, ‘Umar, Utsman dan ‘Ali yang merupakan sebaik-baik para sahabat Rasulullah ﷺ.

وقال صلى الله عليه وسلم

Hadits yang pertama diriwayatkan oleh Ahmad dan juga Abu Dawud.

Kemudian Nabi ﷺ mengatakan:

خير الناس قرني ثم الذين يلونـهم ثم الذين يلونـهم

“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup di zamanku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka.”

Yaitu generasinya para sahabat, itu adalah sebaik-baik manusia. Kalau mereka adalah sebaik-baik manusia maka kita berusaha untuk mengikuti sebaik-baik manusia yang telah dipuji oleh Allah dan juga RasulNya.

Al-Hadits الحديث,

و وصف صلى الله عليه وسلم الفرقة الناجية في حديث الافتراق بقوله صلى الله عليه وسلم: ما أنا عليه اليوم وأصحابي

Dan di dalam hadits tentang الفرقة الناجية (firqah yang selamat), di dalam hadits Iftiraqul Ummah, Nabi ﷺ mengatakan apa yang aku berada di atasnya hari ini dan juga para sahabatku رضي الله تعالى عنهم.

Kemudian beliau (yaitu Syaikh) mengatakan,

فمن كان على مثل ما كانوا عليه فهو من الفرقة الناجية ومن خالفهم وابتعد عنهم فيكون من أهل الوعيد

Maka barangsiapa yang berjalan di atas jalannya Rasulullah ﷺ dan juga para sahabat, maka dia termasuk golongan yang selamat tadi. Dan barangsiapa yang menyelisihi mereka dan menjauhkan dirinya dari mereka, maka dia termasuk orang yang diancam di dalam hadits ini.

وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: اتبعوا ولا تبتدعوا فقد كفيتم

Berkata Abdullah bin Mas’ud: “Hendaklah kalian mengikuti dan janganlah kalian membuat sesuatu yang baru, membuat bid’ah, karena sungguh kalian sudah dicukupi.”

Yaitu dicukupi oleh mereka para Salaf kita.

Baik para ikhwah yang dimuliakan oleh Allah ﷻ, in syaa Allah sampai di situ pertemuan yang ke-28 ini. Di sana masih ada ucapan para Salaf yang lain yang menunjukkan tentang kewajiban mengikuti para Salaf kita.

In syaa Allah, kita lanjutkan pada pertemuan yang akan datang.

والله تعالى أعلم
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top