Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 67 | Mi’raj adalah Benar Adanya

Halaqah 67 | Mi’raj adalah Benar Adanya

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan rahimahullāh,

وَالْمِعْرَاجُ حَقٌّ

Dan Mi’raj ini adalah sesuatu yang haq.

Berarti pembicaraan tentang masalah rukyatullāh kemudian beliau berbicara tentang masalah keimanan terhadap sifat² Allāh yang Allāh kabarkan kepada kita tanpa kita menta’til tanpa kita mentasbih, kemudian setelah itu beliau berbicara tentang poin aqidah yang lain yang ini merupakan satu diantara keyakinan dan aqidah ahlussunnah wal jamaah yaitu tentang masalah Al Mi’raj.

Apa itu yang dimaksud dengan Al-Mi’raj?

Al Mi’raj adalah tangga alat yang digunakan untuk naik, itu dinamakan dengan Al Mi’raj (secara bahasa). Allāh mengatakan,

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ…۝٤
[QS Al Ma’arij 4]

Malaikat naik kepadanya dan juga Malaikat Jibril.

Jadi makna Al ‘uruj maksudnya adalah ashoun yaitu naik. Adapun Mi’raj maka ini adalah alatnya, alat yang digunakan untuk naik, dan yang dimaksud di sini adalah naiknya Nabi ﷺ ke atas, yaitu ke sidratumuntaha diangkat oleh Allāh subhanahu wa ta’ala dari tempat beliau di bumi ini sampai ke sindrotumuntaha, yang di sana dalam perjalanan beliau ﷺ melihat tanda² kebesaran Allāh subhanahu wa taala, melihat bagaimana luasnya alam semesta betapa besarnya kekuasaan Allāhu rabbul alamin sebelumnya beliau berada di bumi melihat sebagian kecil di antara kekuasaan Allāh, maka Allāh subhanahu wa taala mengangkat beliau dan beliau melihat berbagai kekuasaan Allāh subhanahu wa ta’ala bertemu dengan para Nabi yang selama ini hanya dibaca didalam kitabullah, bertemu dengan mereka bahkan berbicara dengan mereka melihat mereka dan memasuki langit yang pertama langit yang kedua dan seterusnya yang sebelumnya hanya dibaca di dalam Al-Qur’an tentang tujuh langit melihat Surga, melihat Neraka Allāh bahkan di sana Allāh subhanahu wa ta’ala berbicara dengan Beliau ﷺ,

الْمِعْرَاجُ حَقٌّ

Mi’raj ini adalah sesuatu yang haq/benar adanya, sebagian kisah Mi’raj disebutkan oleh Allāh subhanahu wa taala dalam Al-Qur’an yaitu surat An-Najm,

وَالنَّجۡمِ اِذَا هَوٰىۙ ۝
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوٰى‌ۚ۝
وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕ۝
اِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ‏۝
عَلَّمَهٗ شَدِيۡدُ الۡقُوٰىۙ۝
ذُوۡ مِرَّةٍؕ فَاسۡتَوٰىۙ۝
وَهُوَ بِالۡاُفُقِ الۡاَعۡلٰى۝
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ۝
فَكَانَ قَابَ قَوۡسَيۡنِ اَوۡ اَدۡنٰى‌ۚ۝
فَاَوۡحٰۤى الٰى عَبۡدِهٖ مَاۤ اَوۡحٰىؕ۝
مَا كَذَبَ الۡفُؤَادُ مَا رَاٰى۝
اَفَتُمٰرُوۡنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى۝
وَلَقَدۡ رَاٰهُ نَزۡلَةً اُخۡرٰىۙ۝
عِنۡدَ سِدۡرَةِ الۡمُنۡتَهٰى۝

Nabi ﷺ melihat Jibril

عِنۡدَ سِدۡرَةِ الۡمُنۡتَهٰى

Dalam wujudnya yang asli.

Sidratumuntaha ini adalah tempatnya paling atas, dimana yang dari bawah tidak akan melebihi sidratumuntaha yang paling atas, yang berasal dari bawah maka tidak melebihi sidratumuntaha,

عِنۡدَهَا جَنَّةُ الۡمَاۡوٰىؕ‏ ۝
اِذۡ يَغۡشَى السِّدۡرَةَ مَا يَغۡشٰ ۝
مَا زَاغَ الۡبَصَرُ وَمَا طَغٰى ۝
لَقَدۡ رَاٰى مِنۡ اٰيٰتِ رَبِّهِ الۡكُبۡرٰى ۝

Beliau melihat tanda-tanda kekuasaan yang besar disana, ini adalah perjalanan yang luar biasa, orang di zaman sekarang berapa kilometer dia mengukur dari bumi ke Matahari dan berapa juta kilo antara bumi dengan langit yang pertama, berapa perjalanan yang harus ditempuh kalau harus menggunakan alat transportasi yang paling cepat di dunia ini mungkin sampai seorang mungkin berumur 1000-2000 tahun belum sampai lalu bagaimana dengan perjalanan antara langit yang pertama dengan langit yang kedua, yang ini langit yang kedua ini jauh lebih besar dan jauh lebih jauh, bagaimana dengan langit yang ke-7 dan sidratumuntaha tapi itu semuanya ditempuh dalam waktu yang sangat singkat dengan qudratullah, maka kita meyakini bahwasanya

الْمِعْرَاجُ حَقٌّ

Al-Mi’raj ini adalah sesuatu yang haq/ yang benar adanya. Apa yang mustahil bagi Allāh subhanahu wa ta’ala, Malaikat setiap hari mereka ada yang ke atas ada yang ke bawah, Allāh subhanahu wa ta’ala memberikan kemampuan kepada mereka, apalagi kalau hanya sekedar memberikan kemampuan kepada Nabi Muhammad ﷺ sesuatu – يَسِيرٌ -mudah bagi Allāh subhanahu wa ta’ala

إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Yang demikian adalah sangat mudah bagi Allāh subhanahu wa ta’ala, maka kita harus meyakini jangan kita seperti orang yang mengedepankan akal, Mua’tazilah misalnya atau mengingkari sebagaimana orang-orang musyrikin mereka mengingkari mendusatakan Rasulullāh ﷺ, jangankan Mi’raj yang didustakan, kejadian yang kedua adalah Isra’ ada Isra’ ada Mi’raj, kalau Mi’raj perjalanan Nabi ﷺ dari bumi ke Sidratumuntaha tapi kalau Isra’ ini perjalanan Nabi ﷺ dari Makkah menuju Masjidil Aqsa.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top