Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 59 | Dalil lain Bahwa Orang-Orang Beriman Akan Melihat Allāh di Akhirat

Halaqah 59 | Dalil lain Bahwa Orang-Orang Beriman Akan Melihat Allāh di Akhirat

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Disana ada beberapa ayat yang lain yang menunjukkan tentang aqidah Ahlussunnah bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat Allāh sebagaimana dalam sebuah ayat yang ada dalam surat Yunus

۞ لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ ٱلْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ ..
[QS Yunus 26]

Bagi orang-orang yang beriman (orang² yang ahsan) yaitu orang² yang Ihsan di dunia, Ihsan itu merasa dilihat oleh Allāh subhanahu wa ta’ala akhirnya dia beriman akhirnya dia bertakwa beramal shaleh

لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟

Bagi mereka ini Al Husna,

apa yang dimaksud dengan Al Husna? Al Jannah /Surga, ini adalah muannats dari al-ahsan yang artinya adalah yang paling baik dan Al Jannah ini adalah negeri yang paling baik, negeri yang paling indah negeri yang paling nikmat , maka orang-orang yang Ihsan di dunia merasa diawasi oleh Allāh subhanahu wa ta’ala akhirnya dia berbuat baik beramal shaleh beriman maka dia akan mendapatkan Surga وَزِيَادَةٌ dan dia akan mendapatkan tambahan, Surga dan juga tambahan, nah apa yang dimaksud dengan وَزِيَادَةٌ apa yang dimaksud dengan tambahan tafsirkan oleh Nabi ﷺ dan beliau ﷺ adalah tentunya yang paling mengetahui tentang makna yang ada di dalam Al-Qur’an di dalam sebuah hadis Nabi ﷺ mengatakan,

إذا دخل أهل الجنة الجنة

Apabila penduduk Surga masuk ke dalam Surga,

يقول الله -تبارك وتعالى-: تريدون شيئا أزيدكم؟

Maka Allāh subhanahu wa ta’ala mengatakan apakah kalian menginginkan sesuatu sebagai tambahan?

Ahlul Jannah disini berarti semuanya baik umatnya Nabi ﷺ maupun umat² Nabi sebelumnya, apakah kalian menginginkan suatu tambahan lagi? tambahan nikmat lagi padahal mereka sudah merasakan berbagai kenikmatan,

فيقولون:

Mereka mengatakan,

ألم تبُيِّضْ وُجُوهنا؟ ألم تُدْخِلْنَا الجنة وتُنَجِّنَا من النار؟

Bukankah engkau Ya Allāh telah menjadikan wajah² kami berseri Engkau telah memasukkan kami kedalam Surga yang dengannya kami merasakan berbagai kenikmatan bukan hanya itu bukankah Engkau telah menyelamatkan kami dari Neraka , maksudnya adalah sudah merasakan keberuntungan yang luar biasa selamat dari Neraka dan bisa merasakan kenikmatan seperti ini

Kami merasakan keberuntungan yang luar biasa selamat dari azab terakhir Alhamdulillah

فيكشف الحِجَاب، فما أُعْطُوا شيئا أحَبَّ إليهم من النظر إلى ربهم

Maka Allāh subhanahu wa ta’ala menyingkap hijabNya, Allāh subhanahu wa ta’ala menyingkap hijabNya, sehingga mereka pun melihat Allāh, disebutkan oleh Nabi ﷺ maka penduduk Surga tidak diberikan sebuah kenikmatan yang lebih mereka cintai daripada melihat kepada Allāh azza wa jalla ketika mereka melihat Allāh maka kenikmatan yang sebelumnya mereka rasakan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan yang mereka rasakan ketika melihat Allāh Rabbul’alamin.

Ini menunjukkan betapa nikmatnya melihat wajah Allāh subhanahu wa ta’alam

Kemudian beliau mengatakan

وَزِيَادَةٌ

Maka melihat wajah Allāh inilah yang dimaksud dengan ziyadah/tambahan didalam ayat tadi.

ثم هذه الأية

kemudian Nabi ﷺ membaca Ayat ini

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ

Bagi orang-orang yang berbuat baik maka dia akan mendapatkan Surga dan juga tambahan. hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, berarti di sini Nabi ﷺ menafsirkan ayat dan menafsirkan ayat terkadang dengan ayat yang lain, terkadang menafsirkan ayat dengan hadis ini adalah termasuk tingkatan yang tinggi dalam masalah tafsir ketika menafsirkan ayat dengan ayat yang lain dengan hadist Nabi ﷺ

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ

Dalam sebuah ayat yaitu dalam Surat Qof Allāh mengatakan,

اۨدۡخُلُوۡهَا بِسَلٰمٍ‌ؕ ذٰلِكَ يَوۡمُ الۡخُلُوۡدِ
لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ

Masuklah kalian ke dalam Surga dalam keadaan selamat hari tersebut adalah hari kekekalan tidak ada kebinasaan setelah itu. Bagi mereka apa yang mereka kehendaki apa yang antum kehendaki akan diberikan oleh Allāh di dunia antum banyak keinginan-keinginan antum yang tidak tercapai itu di dunia, tapi nanti kalau sudah masuk ke Surganya Allāh subhanahu wa ta’ala

لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ فِيْهَا

Bagi mereka apa yang mereka kehendaki,

Kita mau apa saja diberikan oleh Allāh subhanahu wa ta’ala

وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ

Dan di sisi Kami ada tambahan.

Tambahan di sini yang dimaksud adalah melihat wajah Allāh subhanahu wa ta’ala.

Dalam Ayat yang lain didalam surat Al mutafifin Allāh subhanahu wa ta’ala mengatakan,

كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
[QS Al-Muthaffifin:15]

Sekali² tidak sesungguhnya mereka (orang² kafir) yang mereka mendustakan sesungguhnya mereka dari Rabb mereka di hari tersebut mereka akan dihalangi, mahjun dihalangi yaitu mereka tidak akan melihat Allāh.

Al imam Syafi’i rahimahullah & beliau adalah seorang muhadits seorang faqih seorang mufassir beliau memahami dari ayat ini beliau mengatakan bahwasanya ketika ketika Allāh subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwasanya orang-orang kafir dihalangi dari Allah subhanahu wa ta’ala menunjukkan bahwasanya orang-orang yang beriman sebaliknya itu mereka akan dibiarkan dan diberikan karunia oleh Allāh untuk melihat Allah subhanahu wa ta’ala, orang² yang kufar ditutup sehingga mereka tidak bisa melihat wajah Allāh, melihat wajah Allah adalah sebuah kenikmatan adapun orang-orang yang beriman maka oleh Allāh subhanahu wa ta’ala diberikan karunia untuk melihat wajah Allāh subhanahu wa ta’ala ini disebutkan oleh Al imam Syafi’i, bisa dilihat didalam tafsir Ibnu Katsir nukilan dari Ibnu Katsir terhadap ucapan Al Imam Asy Syafi’i rahimahullāh.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top