Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 48 | Al-Qur’an adalah Kalamullah (1)

Halaqah 48 | Al-Qur’an adalah Kalamullah (1)

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan rahimahullāh setelah berbicara tentang keyakinan Ahlussunnah di dalam masalah sifat-sifat Allāh, kemudian berbicara tentang Nabi Muhammad ﷺ maka beliau akan berbicara tentang keyakinan Ahlussunnah di dalam masalah Al-Qur’an, karena di sana ada aliran-aliran yang sesat yang mereka menyelisih Ahlussunnah di dalam masalah Al-Qur’an beliau mengatakan,

وإن القران كلام الله

Dan sesungguhnya Al-Qur’an adalah ucapan Allāh ta’ala.

Bukan ucapan Nabi Muhammad ﷺ atau ucapan Jibril tapi dia adalah kalamullah diantara dalilnya adalah firman Allāh subhanahu wa ta’ala,

۞ وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰه..
[QS At Taubah 6]

Apabila ada salah seorang diantara orang-orang musyrikin mereka meminta perlindungan kepadamu maka hendaklah engkau lindungi dia,

Apabila datang seorang kafir yang asalnya dia adalah diperangi oleh orang-orang Islam namun dia dalam keadaan takut meminta perlindungan mengatakan

Jangan bunuh saya, lindungi saya,

Maka kalau dia datang dalam keadaan demikian

فَاَجِرْهُ

Maka lindungilah dia/ kabulkanlah permintaannya lindungi dia jangan sampai dia di bunuh oleh salah seorang diantara kaum muslimin.

Apa diantara faedah dari perintah tersebut

حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰه

Sampai orang musyrik tersebut dia mendengar karena Allāh mendengar Kalamullah,

Mendengar Kalamullah, apa maksudnya?

Tidak lain maknanya adalah mendengar Al-Qur’an yang dibacakan oleh Nabi ﷺ atau mendengar Qur’an yang dibaca oleh salah seorang diantara shahabat Rasulullah ﷺ ini menunjukkan bahwasanya Al Qur’an yang dibaca oleh Nabi ﷺ atau dibaca oleh salah seorang di antara shahabat adalah Kalamullah,

حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰه

Sampai dia mendengar Kalamullah.

Bukan maksudnya sampai dia mendengar Allāh subhanahu wa ta’ala berbicara langsung kepadanya, bukan karena Allāh subhanahu wa ta’ala berbicara kepada seseorang ini adalah kehormatan dan kemuliaan yang sangat besar. Tidak semua orang diajak bicara langsung oleh Allāh subhanahu wa ta’ala, jangankan manusia biasa para Nabi dan juga para Rasul apakah semua mereka pernah diajak bicara langsung oleh Allāh subhanahu wa ta’ala?

Jawabannya tidak, menunjukkan bahwasanya seseorang diajak bicara oleh Allāh secara langsung ini adalah kemuliaan yang sangat besar, sampai para Nabi dan juga para Rasul yang mereka adalah sebaik-baik manusia, ternyata tidak semua mereka pernah diajak bicara secara langsung oleh Allāh subhanahu wa ta’ala

۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللَّهُ ۖ
[QS Al Baqarah 253]

itulah para Rasul yang Kami telah muliakan sebagian mereka di atas sebagian yang lain.

Diantara mereka ada yang pernah Allāh ajak bicara diantara mereka berarti tidak semuanya diantara mereka ada yang pernah diajak bicara oleh Allāh di antaranya adalah Musa Khalilullah,

۞وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ…
[QS Al Imran 143]

Dan ketika Musa mendatangi tempat perjanjian kami

وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ

Kemudian Allāh subhanahu wa ta’ala berbicara kepada beliau,

Dan Allāh mengatakan

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

Dan Allāh subhanahu wa ta’ala berbicara kepada Musa dengan sebenar-benar pembicaraan.

Menunjukkan bahwasanya diajak bicara oleh Allāh ﷻ secara langsung maka ini adalah kemuliaan, dan diantara Nabi yang diajak berbicara oleh Allāh adalah Nabi Adam alaihissalam,

Sebagaimana didalam sebuah Hadits Nabi ﷺ mengatakan bahwasanya beliau adalah Nabiun Mukallam/ Nabi yang pernah diajak bicara oleh Allāh.

Termasuk diantaranya adalah Nabi kita Muhammad ﷺ, beliau juga pernah diajak berbicara oleh Allāh ﷻ secara langsung. Nabi Musa alaihis salam kelebihannya beliau adalah kalimullah, Nabi Ibrahim alaihi salam beliau adalah khalilullah /kekasih Allāh dan Nabi ﷺ terkumpul didalam diri beliau dua kelebihan beliau adalah seorang khalimullah dan sekaligus beliau seorang khalilullah /kekasih Allāh subhanahu wa ta’ala.

Ini menunjukkan bahwasanya maksud dari firman Allāh

حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ

Maksudnya adalah sampai dia mendengar Al-Qur’an yang dibacakan oleh Nabi ﷺ atau salah seorang sahabatnya, bukan maksudnya sampai dia mendengar Allāh berkata kepada dia, Al-Qur’an adalah Kalamullah, Al-Qur’an adalah ucapan Allāh.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top