Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 17 | Tidak Ada yang Terjadi Kecuali Atas Kehendak Allāh (Bagian 2)

Halaqah 17 | Tidak Ada yang Terjadi Kecuali Atas Kehendak Allāh (Bagian 2)

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Orang yang memahami

ولا يقل إلا ما يرد

Akan banyak mengambil hikmah dan manfaat dari kehidupannya, tidak terjadi didunia ini kecuali apa yang dikehendaki oleh Allāh, baik dia mendapatkan nikmat atau dia mendapatkan musibah, baik dia melihat hasil yang luar biasa dalam dakwahnya atau banyak manusia yang tidak mengikuti dakwahnya semakin menambah keyakinan pada dirinya bahwa semua adalah dengan kehendak Allāh

نَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Sesungguhnya urusan Allāh apabila menghendaki sesuatu, Allāh subhanahu wa ta’ala mengatakan jadilah fayaqul maka jadilah sesuatu tersebut.

Menghendaki sesuatu baik berupa kenikmatan, musibah, berupa hidayah ini menunjukkan bahwasanya maksiat yang terjadi dipermukaan bumi ini juga dengan kehendak Allāh, karena ini masuk semuanya dalam

ولا يقل إلا ما يرد

Dan tidak terjadi kecuali apa yang dikehendaki oleh Allāh dan maksiat adalah sesuatu yang terjadi kemaksiatan, dosa adalah sebuah peristiwa.

Maka ini menunjukkan bahwa termasuk kemaksiatan ini adalah Allāh subhanahu wa ta’ala yang menciptakan dan apa yang dilakukan oleh manusia juga Allāh subhanahu wa ta’ala yang menciptakan, Allāh yang menghendaki dan ini adalah bantahan bagi Al Qadariyah dan Mu’tajilah yang mengatakan bahwasanya Allāh subhanahu wa ta’ala yang menciptakan kita sementara kita yang menciptakannya amalan² itu, Allāh bukan yang menghendaki amalan² tersebut

ولا يقل إلا ما يرد

Termasuk diantaranya adalah maksiat , dosa maka ini kehendak Allāh, terjadi dengan kehendak Allāh.

Banyak pertanyaan ustadz apakah dosanya adalah Allāh subhanahu Wa ta’ala yang menghendaki?

Iya,

Apakah orang yang bunuh diri itu Allāh yang menghendaki ?

iya itu Allah yang menghendaki namun iradatullah ada 2 ,ada iradah kauniyah dan ada iradah syariah.

Dan yang terjadi berupa kemaksiatan itu adalah iradatullah tapi yang kauniyah, tidak ada kaitannya dengan kecintaan Allāh, Allāh menghendaki si Fulan bunuh diri namun Allah tidak mencintai yang demikian, Allāh menghendaki terjadinya maksiat tapi Allāh tidak mencintai kemaksiatan, Allāh subhanahu Wa ta’ala mencintai Imam dan ketaatan hamba.

…حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ …
[QS Al Hujarat 7]

Allāh subhanahu Wa ta’ala mencintai dari kita ketaatan dan Allāh subhanahu wa taala membenci dari kita kemaksiatan & juga dosa.

Meskipun beliau disini tidak mengatakan qadari – Mu’tajilah adalah sesat, tapi dari ungkapan beliau menunjukkan bahwasanya beliau berada di atas akidah Ahlussunnah yang diselisihi oleh Al Qadariyah dan juga Mu’tajilah dalam masalah a’malun Ibad (amalan² hamba) ini siapa ya pencipta kalau mereka mengatakan Allāh yang menciptakan dzat Adapun amalan maka kita yang menciptakan sendiri ,maka adalah keyakinan yang bathil

ولا يكون إلا ما يريد

Dan tidak terjadi kecuali apa yang dikehendaki oleh Allāh.

Bukan berarti bahwasanya Allāh subhanahu wa taala tidak ada hikmah dibalik itu semua, tidak terjadi kecuali dengan kehendak Allāh & apa yang dikehendaki oleh Allāh dan dilakukan oleh Allāh itu pasti disana ada hikmahnya. Allāh tidak melakukan itu semuanya dalam keadaan sia-sia, Allāh menciptakan hawa nafsu, menciptakan Iblis Allāh yang mengetahui siapa di antara kita yang bermujahadah siapa diantara kita yang mendahulukan ketaatan kepada Allāh diatas ketaatan kepada hawa nafsu, Iblis menggunakan hawa nafsu menggoda kehidupan kita ada melezat kenikmatan² yang menggoda, Allāh yang mengetahui siapa di antara kita yang bersungguh² didalam melakukan ketaatan kepada Allāh dan juga beribadah kepada Allāh

ولا يكون إلا ما يريد

Tidak terjadi kecuali apa yang Allāh kehendaki dan apa yang Allah kehendaki pasti di sana ada kebaikannya kewajiban kita adalah Husnudzon kepada Allāh ﷻ, meyakini itu semua adalah dengan takdir Allāh dan yang kedua Jangan lupa kita beriman dengan syariat Allāh apa yang Allāh tuangkan Di Dalam Al-Qur’an disebutkan oleh Rasulullah ﷺ dalam hadits kita laksanakan karena kita beriman dengan syariat dan kita meyakini bahwasanya tidak terjadi sesuatu di alam semesta ini kecuali dengan apa yang Allāh kehendaki.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top