Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 08 | Definisi Ahlu Sunah Wal Jamaah (Bagian 2)

Halaqah 08 | Definisi Ahlu Sunah Wal Jamaah (Bagian 2)

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan,

على مذهب فقهاء الملة

Sesuai dengan madzhab ahli² fiqih didalam agama ini.

Kemudian beliau menyebutkan 3 nama, mereka adalah fuqaha yang memiliki banyak pengikut yaitu mereka yang menisbahkan diri mereka kepada Imam Abu Hanifah atau dinamakan dengan al-ahnaf orang² yang bermazhab Al Imam Abu Hanifah,

على مذهب فقهاء الملة

Sesuai dengan mazhab ahli fikih agama ini.

Ini juga bukan pembatasan bahwa

فقهاء الملة

Hanya mereka saja, namun beliau rahimahullah ingin mengajak manusia yang mereka sudah kandung mencintai Al Imam Abu Hanifah supaya juga mengikuti beliau dalam masalah akidah karena ada sebagian orang yang hanya mengikuti Al Imam Abu Hanifah didalam masalah fiqih saja tapi di dalam masalah akidah mereka tidak mengikuti Abu Hanifah, jauh antara akidahnya Imam Abu Hanifah dengan akidah mereka dan ini bukan hanya terjadi pada Al Imam Abu Hanifah didalam madzhab yang lain juga demikian.

Sebagian orang cinta dengan Al Imam Malik tapi sangat berbeda antara akidahnya Imam Malik dengan akidah mereka dalam Mazhab Syafi’i juga demikian, mencintai Al Imam Syafi’i sesuai dengan lisan mereka kami bermazah namun akidahnya sangat berbeda dengan akidahnya Al Imam Syafi’i bahkan muncul ucapan mereka bahwasanya kami dalam fiqih mengikuti imam Syafi’i tapi dalam masalah akidah kami Asyari, didalam masalah fiqih kami mengikuti Imam Abu Hanifah tapi dalam masalah akidah kami mengikuti Al Maturidiyah, dan itu diucapkan oleh mereka dan dalam seluruh dalam masalah akhlak, masalah hafalan² hadits kami adalah sufiyyah, secara Aqidah Asy’ari atau maturidi, secara fiqh abu Hanifah atau Syafi’i, secara amalan-amalan hati mereka adalah sufi, sehingga kita temukan orang-orang sufi mereka mengagungkan kuburan menta’wil sifat kemudian mengatakan kami adalah Hanafi, kami mencintai Imam Abu Hanifah beliau adalah Al Imamu ‘dzom.

kita melihat yang demikian dikota Madinah nah di sana tentunya datang orang dari berbagai madzhab mereka sudah di doktrin disana ada teman yang orang Turki dan kita tahu Turki Ini kebanyakan adalah madzhab Abu Hanifah dan beliau juga mengajar di masjid Nabawi namun Taasub dan fanatik terhadap madzhab Abu Hanifah menurut mereka ya menjadikan mereka tidak mau menghadiri majelis ilmu di Masjid Nabawi, keadaan mereka lebih parah daripada kita, kalau yang dari Indonesia mereka masih ada keinginan ketertarikan ada pelajaran berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi meskipun dia orang sufi dia bukan orang yang sudah kenal sunnah tapi hanya sekedar ada kajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi mereka datang, keadaan kita jauh lebih mending daripada mereka, sehingga ada sebagian teman tidak enggak ada yang yang datang jadi dia mengajar tapi yang ada hanya satu atau dua orang padahal sebenarnya orang-orang Turki termasuk banyak yang kadang kita dahulu pas tugas saya menterjemahkan, kadang pas di Mina kita disuruh untuk menemani sebagian Masyaikh untuk mendatangi kemah² menterjemahkan jama’ah dari Indonesia ini mereka, meskipun ada sebagian yang menolak, mereka sudah mencap kita dengan Wahabi dan seterusnya tapi ada saja yang mau menerima.

Syahidnya disini mereka ta’asub mengatakan Fiqih nya fiqh Abu Hanifah atau fikih Imam Syafi’i tapi jauh dari akidah mereka dan ucapan ini kalau kita berusaha untuk menelaah dan juga memahami didalam ucapan mereka ini adalah celaan yang keras terhadap Imam mereka sendiri.

Ketika mereka mengatakan kami fiqihnya Abu Hanifah tetapi Aqidah kami adalah maturidiyah maka ini adalah celaan terhadap Imam Abu Hanifah artinya bisa diambil kesimpulan bahwa Imam Abu Hanifah ini adalah Imam yang tidak tahu tentang akidah sehingga harus mencari imam yang lain Yang tahu akidah itulah hakikat dari ucapan mereka, namun mereka tidak menyadari yang demikian

Kita tidak menuduh mereka bahwasanya kalian meyakini bahwa Hanifah orang yang tidak tahu akidah mereka akan mengatakan tidak tapi dari ucapan mereka sebenarnya lazimnya Imam Abu Hanifah itu tidak tahu tentang akidah ini sebenarnya kelaziman dari ucapan mereka bahwasanya Imam Abu Hanifah ini tidak tahu tentang akidah kalau tidak tahu tentang akidah bagaimana diambil fikihnya perkara yang paling penting di dalam agama tidak tahu ulama tidak memahami tentang masalah akidah bagaimana diambil fikih jadi kelaziman disini bisa demikian kalau tidak diambil Akidahnya berarti tidak usah diambil fiqhnya, untuk apa kita belajar dari seorang yang tidak memahami tentang sesuatu yang paling penting didalam agama mereka.

Disini Al Imam Abu Ja’far Ath Thahawi ingin mendakwahkan tentang masalah akidah ini dan menyampaikan kepada orang² yang mengaku bermazhab Abu Hanifah karena Abu Ja’far Ath Thahawi yang sebelumnya adalah Syafi’i berpindah ke madzhab Abu Hanifah mungkin beliau melihat dimasa beliau adanya orang² yang demikian sifatnya sehingga beliau ingin menjelaskan imam kita, Imam Abu Hanifah itu enggak seperti kalian akidahnya tidak seperti kalian, ingin mendakwahkan akidah ini dari jalan sehingga beliau menyebutkan fuqoha Millah ahli fiqh dan ini bukan pembatasan disana ada Fiqih yang lain namun yang beliau ajak bicara di sini di depannya sebagian besar mungkin orang-orang yang bermazhab Abu Hanifah.

sehingga dari sini beliau berharap semoga mereka tertarik, ini adalah akidahnya Imam kita padahal sama dengan akidahnya Imam Syafi’i, Imam Ahmad Imam Malik, sama kenapa disini beliau sebutkan karena didepan beliau mungkin kebanyakan adalah bermazhab Abu Hanifah, sama ketika kita di sini kita ingin mendakwahkan akidah kepada orang-orang yang ada di sekitar kita kemudian kita mengatakan

العقيدة الإمام الشافعي

Kita akan akidahnya Imam Syafi’i, bukan berarti akidahnya Imam Syafi’i berbeda dengan yang lain karena didepan kita kebanyakan Syawafi’ ketika mereka mendengar Imam Syafi’i mereka langsung memperhatikan sehingga sampai dakwah indahnya kepada mereka.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top