Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 07 | Definisi Ahlu Sunah Wal Jamaah (Bagian 1)

Halaqah 07 | Definisi Ahlu Sunah Wal Jamaah (Bagian 1)

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Ahlussunnah wal jamaah siapakah mereka?

Dimaksud dengan al-ahlu di dalam bahasa Arab adalah orang yang paling dekat dengan sesuatu itu dinamakan dengan Ahl, mereka mengatakan ha ula Ahlu rojul, mereka ini adalah Ahlul rojul, maksudnya adalah keluarga dekatnya laki-laki ini, orang yang paling dekat dengan sesuatu makanya adalah ahlinya.

Ahlul Qur’an, dinamakan Ahlul Quran karena dia sangat dekat dengan Al-Qur’an bukan hanya sekedar menghafal baik dalam bacaan tapi dia juga orang yang mengamalkan isi Al-Qur’an itulah Ahlul Qur’an.

Disini ada ahlussunnah orang yang sangat dekat dengan sunnah Nabi ﷺ dan Sunnah di sini umum yaitu tata cara, manhaj, jalan hidup Rasulullah ﷺ, karena Sunnah secara bahasa adalah toriqoh, jalan yang dimaksud adalah jalan Rasulullah ﷺ, dan jalan hidup Nabi ﷺ tertuang di dalam Al-Qur’an

كان خُلقُه القرآنَ

Dahulu akhlak Nabi ﷺ adalah Al-Qur’an.

Artinya kalau antum ingin melihat bagaimana Nabi ﷺ bacalah Al-Qur’an yang ada didepan Antum, yang Antum hafal itulah dulu yang diamalkan oleh Nabi ﷺ, dan masuk didalamnya tertuang juga jalan hidup Nabi ﷺ di dalam hadits beliau karena hadis-hadit beliau ini adalah penjelas dari Al-Qur’an ini

لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ

Supaya engkau menjelaskan manusia apa yang diturunkan kepada mereka yaitu Al-Qur’an hadits Nabi ﷺ adalah penjelas dari Al-Qur’an.

Ini adalah aqidahnya ahlussunnah yaitu orang² yang ahli, orang² yang sangat dekat dengan Al-Qur’an dan juga hadits dengan pemahaman yang benar kenapa mereka keinginan mereka adalah mengetahui dan juga mempelajari semangat untuk mempelajari wahyu yang diturunkan oleh Allāh semangat mempelajari Al-Qur’an semangat mempelajari hadits² Nabi ﷺ.

Ini adalah sifat Ahlussunnah wal jamaah sejak zaman dahulu para sahabat radhiyallahu ta’ala anhum diikuti dengan para tabiin para tabiut tabiin, para aimmah mereka dimasa muda mereka giat dalam mencari hadits bukan hanya didaerahnya saja tapi mereka bersedia untuk berjalan ribuan kilo demi untuk mendapatkan hadits² Nabi ﷺ dengan sanadnya sampai Rasulullah ﷺ kalau bukan karena iman, maka tidak mungkin mereka melangkahkan kaki yang meskipun hanya satu langkah.

Ini sudah menjadi ciri dari Ahlussunnah wal jamaah perhatian mereka terhadap ilmu agama terhadap Al-Qur’an dan juga hadits Nabi ﷺ terus dari generasi ke generasi sampai hari ini kita lihat Ahlussunnah wal jamaah salafiyin dalam masalah semangat menuntut ilmu luar biasa dalam keadaan apapun mereka datang ke majelis ilmu sesuai dengan kondisi mereka, kita dapatkan majelis² majelis yang paling makmur majelis² mereka yang paling giat dalam menghidupkan sunnah Nabi ﷺ dan di masa pandemi pun mereka tidak berkurang semangat mereka untuk terus belajar menuntut ilmu disertai dengan kerinduan yang luar biasa di dalam hati mereka untuk menghadiri majelis² ilmu seperti dalam keadaan biasa.

Dan mereka mengamalkan bukan hanya giat dalam menuntut ilmu mereka mengamalkan dalam kehidupan mereka sehari-hari, meskipun benci orang yang benci dan mencela orang yang mencela, berhijab syar’i berpakaian dengan pakaian yang syar’i, beradab dengan Adab yang syar’i di tengah-tengah orang² yang mungkin mereka meninggalkan Sunnah² yang dhahir tersebut sehingga pantaslah mereka dinamakan dengan Ahlussunnah karena mereka menyibukkan jadinya dengan ilmu Al-Qur’an dan juga Sunnah Dan juga mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah mereka semuanya adalah dinamakan dengan Ahlussunnah ahli terhadap Rasulullah ﷺ pendahulu mereka adalah para sahabat radhiyallahu ta’ala anhum bahkan mereka adalah pendahuluan para tabiin, tabiut tabiin yang katakan oleh Nabi ﷺ

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Dan setiap orang yang datang setelah mereka dan berjalan di atas jalan mereka berakidah sesuai dengan akidah mereka pada masuk ke dalam golongan Ahlussunnah Wal jamaah dan mereka adalah Al jamaah yang dimaksud dengan al-jamaah di sini adalah Al istima yaitu persatuan. Mereka adalah Ahlussunnah wal jamaah yaitu ahli dalam dan mereka ahli persatuan, orang yang dekat dengan persatuan orang yang hakikatnya merekalah yang mengajak kepada persatuan karena hakikat dari persatuan yang sebenarnya adalah persatuan bersama Nabi ﷺ bersatu di bawah bendera bersatu dibawah sunnah beliau, adapun menyelisihi sunnah Nabi ﷺ maka ini perpecahan memecahkan diri dari Nabi ﷺ memecahkan diri dari kebenaran orang yang mengajak kepada sunah Nabi ﷺ maka hakekatnya mereka yang mengajak kepada persatuan yang sebenarnya Dan orang yang bermudah²an menyimpang menyelisihi sunah Nabi ﷺ maka inilah yang mengacak² persatuan umat

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

Dan hendaklah kalian erpegang teguh dengan tali Allāh yaitu Al-Qur’an جَمِيعًا ayat ini menunjukkan bagaimana cara kita bersatu yaitu dengan

اعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ

dengan berpegang teguh dengan Al-Qur’an, berpegang teguh/memegang kuat² Al-Qur’anul Karim lafadz dan maknanya seluruhnya

وَلَا تَفَرَّقُوا

dan janganlah kalian berpecah belah.

Menunjukkan ketidak i’tizamnya seseorang yaitu tidak berpegang teguhnya seseorang terhadap Al-Qur’an ini adalah perpecahan وَلَا تَفَرَّقُوا jangan kalian saling berpecah belah dengan mengikuti jalan-jalan selain jalan Allah

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًۭا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ

Dan sesungguhnya ini adalah jalan yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain,

فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ

Karena itulah yang akan memecah belah kalian mengikuti selain jalan Allāh mengikuti selain sunnah Rasulullah ﷺ makanya adalah sebab perpecahan karena sunah/jalan Nabi ﷺ satu Adapun jalan yang ada di sekitar jalan benar adalah jalan-jalan yang banyak dan masing-masing dari jalan tadi ada setan yang mengajak manusia untuk mengikuti jalan tersebut.

Sehingga kalau dibuka lebar-lebar pintu mengikuti selain jalan Allāh maka yang ada adalah perpecahan

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً. فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ

Akan berpecah belah umatku menjadi 73 firqah ini adalah karena menyimpang dari jalan Nabi ﷺ akibatnya semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan yaitu orang yang terus memegang dan berjalan di belakang Nabi ﷺ menjadikan Nabi ﷺ memang benar-benar sebagai Imam mereka dalam aqidah dalam ibadah dalam kehidupan mereka inilah yang akan dijelaskan oleh Abu Jafar Ath Thahawi, beliau akan menjelaskan akidah Ahlussunnah wal jamaah dan tentunya inilah yang harusnya diyakini oleh seorang muslim, kita mengikuti akidahnya ahlussunnah waljam karena merekalah Al firqotun najjiah kelompok yang selamat selamat dari perpecahan selamat dari neraka semuanya masuk dalam neraka kecuali satu golongan yaitu firqotun najjiah kita ingin selamat dan ingin masuk ke dalam surga maka hendaklah kita pegang kuat-kuat akidah Ahlussunnah wal jamaah kita ikat hati kita dengan akidah Ahlussunnah wal jamaah karena inilah yang akan membawa kepada kebahagiaan yang hakiki didunia maupun diakhirat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

1 thought on “Halaqah 07 | Definisi Ahlu Sunah Wal Jamaah (Bagian 1)”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top