Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 25 | Bolehnya Menyandarkan Diri Kepada Salaf dan bergelar Salafiyyah

Halaqah 25 | Bolehnya Menyandarkan Diri Kepada Salaf dan bergelar Salafiyyah

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
 كن سلفيا على الجادة

•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan, pembahasan yang baru yaitu

جواز الانتساب إلى السلف والتلقب بالسلفية:

Bolehnya Menyandarkan Diri Kepada Salaf dan bergelar dengan Salafiyyah.

Beliau menjelaskan disini bolehnya penyandaran yang demikian bahwasanya yang demikian bukan termasuk sesuatu yang baru dan bid’ah didalam agama ini,

من المعروف أن الدعوة إلى اتباع السلف أو الدعوة إلى السلفية إنما هي دعوة إلى الإسلام ألحق و إلى السنة المحضة ودعوة إلى العودة إلى الإسلام

Sesuatu yang ma’ruf (Kata beliau) bahwasanya mengajak kepada mengikuti salaf, atau mengajak kepada Salafiyyah sesungguhnya itu adalah sebenarnya dakwah kepada Islam yang benar, sesungguhnya seruan kepada Islam yang benar dan seruan kepada Sunnah yang murni dan dua adalah seruan kembali kepada Islam yaitu Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ karena setelah Nabi ﷺ maka keadaan umat tidak seperti dijaman beliau ﷺ, disana ada kemunduran ada sebagian orang yang tidak lagi mengikuti Islam yang murni yang dibawa oleh Nabi ﷺ banyak manusia/ kaum muslimin yang melakukan bid’ah baik bid’ah Amaliah maupun Bid’ah Itiqodiyah, maka ajakan kepada Salafiyyah ajakan kepada madzhab Salaf adalah ajakan kepada Islam yang murni yang dibawa oleh Nabi ﷺ dan berada diatasnya Salafiyyah.

كما أنزل على انبي ﷺ وتلقاه عنه أصحابه الكرام رضوان الله عليهم

Dakwah kepada Salafiyyah adalah ajakan kepada Islam sebagaimana diturunkan kepada Nabi ﷺ dan sebagaimana yang dipelajari oleh para shahabat yang mulia semoga Allāh merahmati dan meridhoi mereka semuanya.

فلاشك أن هذه الدعوة دعوة حق

Maka tidak diragukan lagi bahwasanya ajakan menuju As-Salafiyyah ajakan untuk berpegang teguh dan bermazhab Salaf ini adalah ajakan yang benar karena dia adalah ajakan untuk kembali kepada Islam bukan ajakan untuk menyimpang dari ajaran Islam dan menyandarkan diri kepada Salafiyyah ini adalah penyandaran yang benar bukan menyimpang dari Islam.

Yang dilarang adalah menyandarkan diri kepada sesuatu yang bukan Islam, inilah dakwah Jahiliyyah kita diperintahkan untuk menyandarkan diri kepada Islam, Allāh ﷻ telah menamakan kita sebagai muslimin

هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَٰذَا
[QS Al Hajj 78]

Allāh ﷻ yang telah menamakan kita sebagai muslimin.

Dan umat-umat sebelum kita dinamakan sebagai muslimin dan didalam Al-Qur’an Allāh memberi nama kita muslimin maka kita harus menyandarkan diri kita kepada Islam bukan kepada yang lain, atau menyandarkan diri kepada sebuah nama yang kembalinya kepada Islam. Salaf maksudnya adalah para salaf kita yang Sholeh, kenapa kita berikhtisam kepada mereka karena merekalah orang yang mengilmui dan mempraktekkan Islam ini dengan benar.

Islam yang murni adalah Islam yang mereka praktekan .

والانتساب إليها حق، وقد كان لأئمة الإسلام من أهل السنة الأثر الكبير في الدعوة إلى السنة والعودة إلى طريقة السلف ومنهجهم والاقتداء بهم ، ومن هؤلاء الأمة إمام أهل السنة والجماعة الإمام أحمد بن حنبل ،

Dan sungguh para Imam-imam didalam agama Islam ini dari kalangan Ahli Sunnah mereka memiliki pengaruh yang sangat besar didalam dakwah kepada Sunnah dan pengaruh yang besar didalam mengembalikan manusia kepada jalan Salaf mengikuti manhaj mereka dan meneladani mereka. Jadi para immah Ahlu Sunnah yang terdahulu mereka memiliki usaha yang besar, kesungguhan yang besar dalam mengajak manusia untuk kembali kepada madzhab Salaf diantaranya Imam Ahlu Sunnah wal jama’ah yaitu Al Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah,

والإمام أبو بكر بن إسحاق بن خزيمة ، والإمام أبو بكر بن الحسين الٱجري ، والإمام أبو عبد الله بطة العكبري ، والإمام أبو القاسم إسماعيل بن محمد الأصبهاني ، ثم شيخ الإسلام ابن تيمية، وتلميده الإمام ابن القيم ثم شيخ الإسلام محمد بن عبد الوهاب وأئمة الدعوة من بعده ،

Kemudian beliau menyebutkan beberapa nama ulama yang lain diantaranya adalah Imam Abu Bakar bin Ishaq bin Khuzaimah, Imam Abu Bakar bin Husain Al Azury, Ibnu Bathtah, Abu Qosim Ismail Ashbahany, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, kemudian Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan juga para Imam-imam dakwah setelah beliau rahimakumullah,

مما أدى إلى ظهور اتجاه سلفي على مر التاريخ يستقي أسس دينة وعقيدته من كتاب الله وسنة رسوله ﷺ وسيرة السلف الصالح من الصحابة والتابعين لهم من أهل القرون الثلاثة المشهود لهم بالخيرية ويقاوم كل تيار بدعي يخرج عن هذه الأسس

Mereka-mereka ini memiliki peran yang besar didalam mendakwahi manusia kembali kepada madzhab Salaf sehingga munculah madzhab Salaf ini disepanjang sejarah manusia yang mereka mengambil pondasi agama dan Aqidah mereka dari Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasulullah ﷺ dan juga mengambil dari perjalanan hidup para salafus Sholeh dari kalangan shahabat, Tabiin dan juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dari generasi-generasi yang mereka hidup pada 3 generasi yang pertama yang telah disaksikan oleh Nabi ﷺ sebagai sebaik-baik manusia dan mereka menghadapi dan melawan setiap pemikiran yang baru, melawan membantah setiap pemikiran yang baru yang keluar dari pondasi ini yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-sunah dan dengan para shahabat radiallahu taala anhum. Mereka semuanya adalah ulama-ulama Ahlu Sunnah wal jama’ah yang kalau kita lihat kitab-kitab mereka intinya adalah mengajak kaum muslimin kembali kepada salaf, aqidah, manhaj, ibadah kembali kepada Islam.

Ini bisa kita lihat dan telaah dalam kitab-kitab mereka, kalimat mereka satu yaitu mengajak manusia untuk kembali kepada Salaf.

Kemudian beliau mengatakan

إذا عرف ذلك فنعود إلى العنوان وهو جواز الانتساب إلى السلف والتلقب بالسلفية.

Kalau diketahui demikian maka kita kembali kepada judul pembahasan yaitu tentang bolehnya Menyandarkan diri kepada para salaf dan bergelar dengan Salafiyyah,

يقول شيخ الإسلام ابن تيمية: ” لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه بل يجب قبول ذلك منه فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقا”

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: ” bahwasanya tidak ada aib/ tidak salah orang yang menampakkan (mengilmui dan mengamalkan) Mahzab Salaf bukan disembunyikan didalam kertas/ dirinya tidak diamalkan, dan dia menyandarkan diri kepada madzhab Salaf (tidak masalah yang demikian). Bahkan wajibnya baginya untuk menerima dari madzhab Salaf.

Menampakkan Madzhab Salaf dan menampakkan diri kepada salaf dan menerima apa yang datang dari para salaf maka ini adalah satu yang wajib.

Karena sesungguhnya madzhab Salaf ini tidaklah kecuali sesuatu yang haq.

Ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ini menunjukkan tentang bolehnya kita berintisam kepada As-Salafiyyun.

Dan InsyaAllah akan kita lanjutkan pembangunan ucapan-ucapan dari para ulama yang lain pada kesempatan yang akan datang.

Wallahu ta’ala alam.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top