Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 16 | Penjelasan Singkat Nama-nama AhluSunnah Bag 1

Halaqah 16 | Penjelasan Singkat Nama-nama AhluSunnah Bag 1

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
 كن سلفيا على الجادة

•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allāh ﷻ kembali kita dipertemukan oleh Allāh dalam pembahasan kitab Kun Salafiyan ala jaadah yang ditulis oleh fadhilatus Syaikh Dr Abdussalam As Suhaimi hafidzahullah.

Kita lanjutkan masih membahas nama-nama Ahlu Sunnah wal jama’ah, setelah sebelumnya beliau menyebutkan dan menukil ucapan dari Syaikh Abu Bakr Abu Zaid yang berisi tentang kelebihan-kelebihan laqob dan juga gelar yang dimiliki oleh Ahlu Sunnah dibandingkan dengan Ahlu Bid’ah, maka disini beliau akan menjelaskan kepada kita tentang nama-nama Ahlu Sunnah wal jama’ah secara terperinci dan secara ringkas.

Beliau mengatakan,

ولنشرع في التعريف بمسميات أهل السنة والجماعة باختصار:

Maka marilah kita memulai untuk menjelaskan/menerangkan nama-nama Ahlu Sunnah wal jama’ah dengan singkat,

أولا: أهل السنة والجماعة:

Nama Ahlu Sunnah yang pertama adalah Ahlu Sunnah wal jama’ah.

هذا الاسم من الأسماء المشهورة التي عرف بها أهل السنة

Nama ini (Ahlu Sunnah wal jama’ah) ini adalah nama-nama yang masyhur yang dikenal dengannya Ahlu Sunnah

وهو بطلق مقرونا بالسنة،

Dan nama ini di ithlakan /gunakan digandengkan dengan Sunnah,

فيقال : (أهل السنة والجماعة) وقد يرد منفردا فيقال (أهل السنة) ويقال (أهل الجماعة) وهو قليل

Dikatakan Ahlu Sunnah wal jama’ah dan terkadang datang dalam keadaan dikatakan Ahlu Sunnah dan dikatakan Ahlu Jama’ah, penggunaan Ahlu Jama’ah ini adalah sedikit sekali.

Jadi kebanyakannya digunakan Ahlu Sunnah wal jama’ah digabungkan antara ahlu Sunnah Al jama’ah, Ahlu Sunnah wal jama’ah dan terkadang dalam keadaan sendirian, Sunnah nya sendirian dikatakan Ahlu Sunnah atau dikatakan Ahlu Jama’ah dan maksudnya adalah sama yaitu orang-orang yang berpegang teguh dengan Sunnah Nabi ﷺ.

Kemudian Syaikh menjelaskan,

والغالب اقترانه بالسنة

Dan kebanyakan adalah digabungkan dengan Sunnah,

قال ابن تيمية رحمه الله:” فإن السنة مقرونة بالجماعة

Penggunaan jama’ah / menggunakan Jama’ah saja itu adalah sangat sedikit penggunaannya tapi kebanyakan adalah digabungkan dengan Sunnah sehingga dikatakan Ahlu Sunnah wal jama’ah. Berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah

كما أن البدعة مقرونة بالفرقة

Maka Sunnah itu digabungkan/digandengkan dengan Jama’ah sebagaimana bid’ah itu digandengkan dengan furqah, yang dimaksud dengan Jama’ah adalah persatuan jadi Sunnah digandengkan dengan persatuan, adapun bid’ah maka digandengkan dengan furqah yaitu digandengkan dengan perpecahan

فيقال أهل السنة والجماعة كما يقال أهل البدع والرقة”.

Maka dikatakan Ahlu Sunnah wal jama’ah sebagaimana dikatakan Ahlu bid’ah dan juga perpecahan.

ومن أسباب تسميتهم بهذا الاسم أهل السنة والجماعة أنهم قد تميزوا بميزتين عظيمتين:

Kemudian beliau menjelaskan tentang sebab kenapa dinamakan Ahlu Sunnah wal jama’ah, diantara sebabnya bahwasanya mereka memiliki dua keistimewaan yang besar dengan dua keistimewaan ini akhirnya mereka memiliki laqob/gelar Ahlu Sunnah wal jama’ah

الأولى: تمسكهم بسنة الرسول ﷺ

Yaitu berpegang teguhnya mereka dengan Sunnah Rasulullah ﷺ.

حتى صاروا أهلها

Sehingga jadilah mereka Ahli terhadap Sunnah Rasulullah ﷺ.

Sudah disebutkan sebelumnya makna Ahli (orang yang paling dekat) karena mereka berpegang teguh/berpegang terus Sunnah Nabi ﷺ akhirnya jadilah mereka orang yang dekat, berbeda dengan orang yang sedikit-sedikit dia melepaskan Sunnah tidak bersabar, mengikuti hawa nafsu nya, takut dengan manusia sehingga bermudah-mudahan dia melepas Sunnah Nabi ﷺ ini tidak dinamakan dengan Ahlu Sunnah. Adapun Ahlu Sunnah maka mereka bersama, mereka pegang apapun resikonya sehingga jadilah mereka orang yang ahlinya orang yang paling dekat dengan Sunnah Rasulullah ﷺ maka ini dinamakan dengan Ahlu Sunnah

بخلاف سائر الفرق فهي تتمسك بآرئها و أقوال قادتها فهي لاتنسب إلى السنة وإنها تنسب إلى بدعها،

Beda dengan firqoh-firqoh yang lain karena mereka berpegang teguh dengan pendapat-pendapat nya, hawa nafsunya, dengan ucapan-ucapan tokoh-tokoh mereka itu adalah keadaan dari firq (aliran-aliran) beda dengan ahlu Sunnah maka tentu perkara-perkara/firqoh-firqoh tadi tidak di nisbah kan kepada Sunnah, karena mereka berpegang teguh dengan hawa nafsu, ucapan imam atau pemimpinnya sehingga tidak bisa dinisbatkan kepada Sunnah tapi dinisbatkan kepada bid’ah-bidah mereka lakukan seperti khawarij, Murjiah, Rafidhah,

أو إلى أئمتهم

Atau dinishah kepada imam-imam mereka, Jahmiyah, Maturidiyyah, Kullabiyyah dsb. Dinisbah kepada imam-imam mereka bukan kepada Sunnah.

أو إلى أفعالهم كما تقدم.

Atau kepada perbuatan-perbuatan mereka sebagaimana telah berlalu.

Dinamakan Mu’tajilah karena meninggalkan Hasan Al Basri. Itu adalah keadaan aliran-aliran adapun Ahlu Sunnah mereka dinisbatkan kepada Sunnah Nabi ﷺ.

Kemudian keistimewaan yang kedua.

والميزة الثانية: أنهم أهل والجماعة

Mereka dinamakan dengan Ahlu Al Jama’ah. Yang dimaksud dengan Al Jama’ah adalah Al istima/ persatuan. Dinamakan Ahlu jama’ah/Ahlu istima mereka adalah orang yang ahli dalam persatuan

على الحق وعدم تفرقهم بخلاف الفرق الأخرى فإنهم لا يجتمعون على حق وانما يتبعون أهواءهم فلاحق يجمعهم

Karena Ahlu Sunnah wal jama’ah ini mereka bersatu diatas kebenaran, Al Haq yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para salaf, mereka bersatu didalam kebenaran tersebut. Tidak masing-masing mengikuti hawa nafsunya tapi mereka sepakat bersama untuk mengikuti Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para shahabat

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا…
[QS Al Imran 103]

Hendaklah kalian berpegang teguh dengan tali Allāh yaitu Al Qur’an semuanya, semuanya berpegang dengan tali Allāh dimanapun mereka berada ketika prinsip mereka sama mereka akan bersatu. Maka semuanya untuk menyerahkan diri kepada Allāh mengikuti Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat, dengan cara ini akhirnya mereka bisa bersatu dengan keridhaan Allāh ﷻ, ini yang Allāh inginkan kita bersatu diatas kebenaran berbeda dengan ahlu bid’ah. Dan mereka tidak berpecah belah (Ahlu Sunnah wal jama’ah) berbeda dengan aliran-aliran karena sesungguhnya mereka tidak bersatu diatas kebenaran, kita lihat bahwasanya aliran-aliran yang ada masing-masing mereka membanggakan kelompok dan aliranya, memiliki imam tersendiri. Ini adalah memecah belah mereka, mereka tidak berkumpul di atas kebenaran meskipun ada diantara mereka yang merencanakan sesuatu mengatakan itu adalah bagian dari persatuan padahal itu bukan persatuan, kalau sekedar mengatakan hendaklah kita bekerja sama didalam perkara-perkara yang disepakati dan kita saling memberikan udzur didalam perkara yang kita perselisihkan, maka ini perlu pertemuan yang lain untuk menjelaskan tentang sisi kebatilan dari kaidah, yang jelas ini bukan cara untuk bersatu dengan cara yang dibenarkan oleh Allāh ﷻ, Kalau Hanya sekedar bersatu didalam fisik saja berkumpul dalam ruangan saja tapi berbeda aqidah berbeda manhaj cara didalam beragama maka ini bukan persatuan yang diinginkan oleh Allāh.

Persatuan yang diinginkan oleh Allāh adalah seperti yang dilakukan oleh Ahlu Sunnah wal jama’ah yang berdasarkan firman Allāh

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا..
[QS Al Imran 103]

Hendaklah kalian berpegang teguh dengan tali Allāh.

Jadi bersatunya dengan berpegang teguh dengan Al Qur’an bukan masing-masing mengikuti pendapatnya tidak kembali kepada pemahaman salaf kemudian hanya sekedar berkumpul atau bergandeng tangan sementara tidak ada persatuan didalam aqidah.

وانما يتبعون أهواءهم فلاحق يجمعهم

Akan tetapi mereka mengikuti hawa nafsu mereka tidak ada kebenaran yang mengumpulkan mereka

يقول شيخ الإسلام في تعريف أهل السنة: “هم المتمسكون بكتاب الله وسنة رسوله ﷺ وما اتفق عليه السابقون الأولون من الماجرين والانصار والذين اتبعوهم بإحسان

Berkata Syaikhul Islam ketika beliau mendefinisikan makna Ahlu Sunnah, mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ dan apa yang disepakati oleh sabiquna awwalun dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Inilah kenapa dinamakan dengan Ahlu Sunnah wal jama’ah.

Semoga Allāh ﷻ memudahkan kita untuk melanjutkan pembahasan ini pada kesempatan yang akan datang.
Wallahu ta’ala alam

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top