Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
كن سلفيا على الجادة
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
Kemarin kita telah memasuki pembahasan yang baru yaitu tentang Nama-nama Ahlu Sunnah wal jama’ah.
Kita ulang sebentar, bahwasanya Ahlu Sunnah wal jama’ah ini memiliki nama-nama yang syar’i, beliau mengatakan
أهلُ الشَّيءِ هُم أخصُّ الناس به،
Ahli sesuatu adalah orang yang paling khusus / orang yang paling dekat terhadap sesuatu tersebut.
يقال في اللغة الرجل: أخصُّ الناس به،
Dikatakan didalam bahasa Arab Ahlu rojul/seorang laki-laki adalah manusia yang paling dekat dengan laki-laki tersebut.
وأهل البيت: سُكاَّنه، وأهل الإسلام: مَنْ يدين به،
Yang dimaksud dengan Ahlu Bait adalah orang yang tinggal di rumah tersebut. Dinamakan Ahlu bait karena mereka adalah orang yang paling dekat dengan rumah tersebut, sehingga setiap orang yang tinggal di rumah tersebut dinamakan dengan Ahlu Bait
وأهل الإسلام : مَن يدين به
Ahli Islam adalah orang yang beragama dengan agama Islam.
وأهل المذهب: مَن يدين به
Dan ahlu madzhab adalah orang yang bermazhab dengan madzhab tersebut.
Maka disini kita mengetahui bahwasanya makna ahli adalah orang yang paling khusus/orang yang paling dekat, sehingga,
فمعنى أهل السنة؛ أخص الناس بها وأكثرهم تمسكًا بها واتباعًا لها قولًا وعملًا واعتقادًا
Dari sini kita mengetahui bahwasanya Ahlu Sunnah adalah orang yang paling khusus dengan Sunnah. Yaitu orang yang paling dekat dengan Sunnah. Dimana kedengarannya? Mereka adalah orang yang paling banyak berpegang teguh dengan Sunnah, mungkin disana ada orang yang juga berpegang teguh tapi tidak sebanyak mereka, Ahlu Islam secara umum ada ajaran yang mereka pegang mereka melaksanakan yang wajib (yang diwajibkan) didalam Islam, tapi kalau Ahlu Sunnah bukan hanya sekedar itu yang mereka kerjakan, tapi mereka adalah dengan أكثرهم تمسكًا mereka yang paling banyak dalam perkara yang wajib, Sunnah, tata cara ibadah, adab ketika keluar rumah, masuk rumah, ketika makan , yang jelas jika dibandingkan dengan yang lain maka Ahlu Sunnah mereka ini yang paling banyak terhadap Sunnah Rasulullah ﷺ . Bukan berarti mereka tidak mengikuti Sunnah dan mereka yang paling banyak
اتباعًا لها
Mengikuti Sunnah
قولًا وعملًا واعتقادًا
Secara ucapan, maupun perbuatan dan keyakinan.
Ini adalah kenapa mereka dinamakan dengan Ahlu Sunnah.
Kemudian beliau mengatakan,
وهذا اللفظ أصبح مصطلحًا يطلق ويراد به أحد معنيين:
Kemudian lafadz (Ahlu Sunnah) ini menjadi sebuah Istilah dan dan dia dimutlakan dan maksudnya adalah satu diantara dua makna. Ini sudah kita sebutkan pada pertemuan sebelumnya, tapi tidak masalah kita ulang sebentar
المعنى الأول:
معنى عام و يدخل فيه جميع من ينتسب للإسلام عدا الرافضة
Makna yang pertama adalah makna yang umum Ahlu Sunnah wal jama’ah Secara umum. Siapa mereka? Masuk didalamnya seluruh orang yang menisbahkan dirinya kepada Islam kecuali orang-orang rafidhah. Firqoh mana saja yang jelas dia tidak keluar dari agama Islam dan dia buka rafidhah maka dia masuk dalam makna Ahlu Sunnah wal jama’ah secara umum. Masuk didalamnya Asyairah, Mu’tajilah, Jahmiyah, Murjiah misalnya, maka dari sisi ini mereka masuk kedalam Ahlu Sunnah wal jama’ah adapun Jahmiyah maka ada sebagian ulama yang mengeluarkan mereka dari agama Islam.
Itu makna umum, adapun makan khusus
المعنى الثاني: معنى أخص وأضيق من المعنى العام،
Makna yang kedua adalah makna yang lebih khusus dan dia lebih sempit dari makna yang umum.
ويراد به أهل السنة المحضة الخالصة من البدع، ويخرج به سائر أهل الأهواء والبدع، كالخوارج والجهمية والمرجئة والشيعة وغيرهم من أهل البدع
Maka ini lebih sempit dari makna yang pertama/lebih khusus dari makna yang pertama. Maksud dari Ahlu Sunnah wal jama’ah dari makna yang kedua ini memang dia
المحضة الخالصة من البدع
Dia memang benar-benar bersih / murni dari kebid’ahan-kebid’ahan.
Berarti dia makna yang lebih khusus daripada makna yang pertama makna Ahlu Sunnah yang dengan makna khusus istilah keluar darinya seluruh Ahlu Bidah dan Ahlu Ahwa.
Kalau dilihat dari makna yang kedua maka Al Khawarij, Jahmiyah, Murjiah, Syiah dan selainnya dari kalangan Ahlu bid’ah ini tidak masuk didalam makna Ahlu Sunnah yang kedua.
Maka ini harus kita pahami yang demikian. Jadi kalau ada orang yang memutlakan makna Ahlu Sunnah maka perlu kita lihat apakah yang dimaksudkan adalah makna yang umum atau khusus. Mu’tajilah termasuk Ahlu Sunnah atau bukan? Kalau Ahlu Sunnah secara umum maka Mu’tajilah adalah masuk kedalam Ahlu Sunnah, karena secara umum Ahlu Sunnah adalah lawan dari rafidhah, tapi kalau maksudnya Ahlu Sunnah yang memiliki makna khusus yang bersih dari kebid’ahan maka Mu’tajilah bukan termasuk Ahlu Sunnah wal jama’ah.
Disini beliau menukil ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
فلفظ “أهل السنة” يراد به من أثبت خلافة الثلاثة، فيدخل في ذلك جميع الطوائف إلا الرافضة،
Lafadz Ahlu Sunnah dimaksudkan dengannya orang yang menetapkan khilafah 3 (Abu Bakar, Umar, Utsman) terkadang Ahlu Sunnah maksudnya adalah yang menetapkan 3 Kholifah maka masuk didalamnya seluruh qowaid /aliran² kecuali rafidhah, karena rafidhah ini tidak mengakui 3 khilafah yang mereka akui adalah Ali bin Abi Thalib radiallahu taala anhu. Oleh karenanya disini beliau menyebutkan 3 khilafah karena disini sedang membicarakan makna Ahlu Sunnah secara umum lawan dari rafidhah. Rafidhah mengatakan bahwasanya Ali bin Abi Thalib mereka yang benar-benar diakui adapun 3 Khalifah yang pertama maka ini tidak diakui, yang mengakui 3 khilafah yang pertama tentunya dengan Ali bin Abi Thalib maka mereka adalah Ahlu Sunnah wal jama’ah, adapun yang tidak mengakui 3 khilafah yang pertama maka ini yang dinamakan rafidhah.
وقد يراد به: أهل الحديث والسنة المحضة؛
Dan terkadang maksudnya adalah Ahlu hadits & Sunnah yang makhdhoh (benar-benar murni) dari kebid’ahan.
فلا يدخل فيه إلا من يثبت الصفات لله تعالى
Maka tidak masuk didalamnya kecuali orang yang menetapkan sifat bagi Allāh
ويقول: القرآن غير مخلوق،
Dan dia mengatakan bahwasanya Al-Qur’an bukan makhluk.
Berarti disini keluar darinya Jahmiyah, Mu’tajilah.
وأن الله يرى في الآخرة،
Dan bahwasanya Allāh dilihat di akhirat. Keluar darinya Mu’tajilah.
ويثبت القدر،
Mereka menetapkan Qodar. Ini bertentangan dengan Qodariyyah, Keluar darinya Qodariyyah.
وغير ذلك من الأمور المعروفة عند أهل الحديث والسنة”
Dan aqidah-aqidah yang lain yang Ma’aruf disisi Ahlu hadits & Ahlu Sunnah.
Ini adalah penjelasan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang apa yang disebutkan oleh Syaikh diawal tadi bahwasanya Ahlu Sunnah ini memiliki 2 makna. Ada makna yang umum dan ada makna yang khusus.
إذا فأهل السنة هم أصحاب رسول الله ﷺ لأنهم تلقوا عنه مباشرة أصول الاعتقاد كما تلقوا أمور العبادة فهم أعرف الخلق بسنة النبي ﷺ واتبع لها ممن جاء بعدهم،
Oleh karena itu maka Ahlu Sunnah mereka adalah para shahabat Rasulullah ﷺ. Jelas jika kita ditanya siapa saja mereka, tentunya yang pertama adalah para shahabat, kenapa demikian? Karena mereka langsung menerima pondasi-podasi aqidah dari Nabi ﷺ, sebagaimana juga mereka menerima tentang tatacara ibadah dari Rasulullah ﷺ.
Oleh karena itu (para shahabat) adalah orang yang paling mengenal tentang Sunnah dari Rasulullah ﷺ dan mereka adalah orang yang paling mengikuti Sunnah Nabi ﷺ dari pada orang yang datang setelahnya.
وأهل السنة أيضاهم التابعون لهم بإحسان المقتفون أثرهم في كل عصر ومصر وعلى رأسهم أهل الحديث و الأثر
Dan masuk didalam Ahlu Sunnah adalah para Tabiin yaitu orang yang mengikuti para shahabat yang mereka mengikuti para shahabat dengan baik dan mereka yang meneladani para shahabat baik di setiap jaman dan ditempat mana saja dan kapan saja setiap orang yang mengikuti para shahabat radiallahu taala anhum maka mereka adalah termasuk Ahlu Sunnah wal jama’ah.
وعلى رأسهم أهل الحديث و الأثر
Dan diantara mereka/ pemuka mereka adalah Ahlu hadits dan ahli atsar.
Demikian yang disampaikan pada kesempatan kali ini & semoga dimudahkan oleh Allāh. inysaAllah akan kita sampaikan pada pertemuan selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•
