Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 11 | Pengertian Sunnah Bag.2 & Penamaan Ahlu Sunnah

Halaqah 11 | Pengertian Sunnah Bag.2 & Penamaan Ahlu Sunnah

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
كن سلفيا على الجادة

•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Telah disebutkan oleh pengarang kitab ini bahwasanya Sunnah terkadang maknanya adalah menurut sebagian ulama (fuqoha) adalah sesuatu yang bukan wajib.

Disana menurut sebagian yang lain dan ini adalah para salaf menggunakan kalimat as Sunnah ini dengan makna yang lebih luas, bukan hanya sekedar sesuatu yang disunnahkan atau dianjurkan, tapi Sunnah adalah kesesuaian dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ dan juga para shahabat. Sunnah mencakup apa yang ada didalam Al Qur’an, apa yang ada didalam As Sunnah (Hadits) dan juga yang dilakukan oleh para shahabat bukan dalam perkara fiqih saja tapi ini mencakup perkara aqidah dan ibadah.

Artinya Sunnah ini adalah seluruh agama ini Sunnah, seluruh apa yang ada didalam agama ini adalah Sunnah. Jalan hidup baik itu didalam masalah aqidah maupun masalah ibadah. Ini sudah disampaikan sebelumnya dan kita lanjutkan disini beliau menguatkan apa yang beliau sampaikan itu dengan membawakan ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

يقول شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله:

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,

ولفظ ((السنة)) في كلام السلف يتناول السنة في العبادات وفي الاعتقادات، وإن كان كثير ممن صنف في السنة يقصدون الكلام في الاعتقادات،

Dan lafadz (Sunnah) kata beliau didalam ucapan para salaf itu mencakup Sunnah didalam masalah ibadah dan juga didalam masalah aqidah, meskipun kebanyakan orang yang mengarang tentang Sunnah (seperti Al Imam Ahmad bin Hambal punya kitab As Sunnah, Al Barbahari punya kitab As Sunnah) mereka memaksudkan dengan Sunnah tadi

يقصدون الكلام في الاعتقادات،

Mereka memaksudkan dengan Sunnah tadi adalah masalah aqidah.

Ini memang dilakukan oleh sebagian salaf tapi para salaf ada diantara mereka yang menggunakan ini lebih umum bukan hanya tentang masalah aqidah saja tetapi juga termasuk diantaranya masalah ibadah.

ويقول رحمه الله الحموية،

Dan beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) mengatakan didalam kitab beliau Al Hamawiyyah

السنة هي ماكان عليه رسول ﷺ الله اعتقادا واقتصادا وقولا وعملا

As Sunnah (kata beliau) dilakukan oleh Rasulullah ﷺ baik itu berupa aqidah, baik itu berupa iqtishodan (Allāhualam maknanya disini adalah ekonomi/jual beli dst) dan juga ucapan atau perbuatan.

Yang dimaksud iqtishod disini adalah mungkin tentang masalah Ibadah. Baik aqidah ataupun didalam masalah ibadah baik berupa ucapan maupun perbuatan. Maka seluruh apa yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ maka itu masuk didalam As Sunnah.

Berarti disini beliau ingin menguatkan bahwasanya As Sunnah menurut para salaf ini bukan hanya tentang masalah aqidah saja tetapi mencakup semuanya.

ويقول ابن رجب رحمه الله

Dan berkata Ibnu Rajab rahimakumullah,

وكثير من العلماء المتأخرين يخص السنة بما يتعلق بالاعتقاد؛ لأنها أصل الدين، والمخالف فيها على خطر عظيم

Berkata Ibnu Rajab semoga Allāh merahmati beliau,
Dan kebanyakan para ulama Al Mutaakhirin (ulama yang Mutaakhirin/orang-orang yang terakhir, bukan ulama-ulama mutaqodimin) mereka – يخص السنة – mengkhususkan Sunnah itu dengan sesuatu yang berkaitan dengan aqidah saja, mereka mengkhususkan Sunnah dengan yang berkaitan dengan aqidah saja (itu dilakukan oleh sebagian ulama-ulama Mutaakhirin), kenapa demikian ? Karena aqidah ini asal dari agama, dia adalah pokok dari agama ini.

Karena dia adalah pokok makanya mereka menggunakan kalimat Sunnah maksudnya adalah tentang masalah aqidah, karena aqidah ini masalah pokok didalam agama.

والمخالف فيها على خطر عظيم

Dan orang yang menyelisihi tentang masalah aqidah ini dia berada diatas bahaya yang sangat besar.

Ini adalah penjelasan dari Ibnu Rajab kenapa ulama-ulama Mutaakhirin banyak diantara mereka yang menggunakan kalimat Sunnah dan maksudnya adalah aqidah karena aqidah ini adalah pondasi agama ini. Dia adalah asas dari agama ini sehingga mereka menggunakan kalimat Sunnah dan maksud mereka adalah masalah aqidah.

قلت: فالسنة إذا أطلقت باب العقائد إنما يقصد بها الدين كاملا لا مااصطلح عليه علماء الحديث، وعلماء الأصول، وعلماء الفقه

Maka aku berkata (Syaikh Abdussalam hafidzahullah),
Maka Sunnah tersebut apabila dia dimutlakan didalam bab aqidah yang dimaksud dengan Sunnah tadi adalah agama ini secara keseluruhan. Jadi Sunnah apabila dimutlakan didalam masalah aqidah maka yang dimaksud adalah agama ini secara keseluruhan. Bukan maksudnya adalah istilah yang digunakan oleh para ulama hadits (yang mengatakan bahwasanya As Sunnah adalah khusus hadits saja) dan bukan maksudnya adalah Sunnah yang dimaksud oleh ulama ahli Ushul dan bukan yang dimaksud adalah ulama ahlu fiqh yang mereka mengatakan Sunnah sesuatu yang dianjurkan.

قال ابن رجب أيضا:

Berkata Ibnu Rajab,

” السنة هي الطريق المسلوك، فيشمل ذلك: التمسك بما كان عليه النبي ﷺ، وخلفاؤه الراشدون من الاعتقادات والأعمال والأقوال

Beliau menukil disini ucapan Ibnu Rajab yang mengatakan bahwasanya Sunnah jalan yang ditempuh, Sunnah artinya adalah jalan , maksudnya adalah jalan yang ditempuh, maka mencakup berpegang teguh dengan apa yang dilakukan oleh Nabi ﷺ dan para Khulafaur Rasyidin baik berupa aqidah maupun berupa amalan maupun berupa perbuatan.

Berarti disini beliau hafidzahullah menukil ucapan Ibnu Rajab untuk menguatkan kepada kita bahwasanya Sunnah ini lebih umum bukan hanya sekedar maknanya adalah sesuatu yang dianjurkan, bukan hanya aqidah saja tapi dia adalah agama ini keseluruhan.

Jadi berpegang teguh dengan Sunnah maksudnya adalah berpegang teguh dengan agama ini secara keseluruhan baik itu didalam masalah aqidah, baik itu didalam masalah amalan, baik itu didalam masalah perbuatan.

Dengan demikian kita sudah memahami bersama tentang makna Sunnah ini. Jadi Sunnah ini dia lebih umum dari apa yang gunakan oleh sebagian manusia.

Kemudian setelahnya beliau berbicara tentang Al Musamayat syar’iah liahli Sunnah wal jama’ah, tentang nama-nama yang syar’i yang dimiliki Ahlu Sunnah wal jama’ah.

Jadi Ahlu Sunnah wal jama’ah ini adalah gelar bagi orang-orang yang berpegang teguh dengan Sunnah (Sunnah dengan arti yang tadi kita sebutkan). Berpegang teguh dengan Sunnah maksudnya adalah berpegang teguh dengan agama ini, aqidah, ibadah maupun yang lain.

Mereka ternyata memiliki nama-nama yang syar’i yang lain selain Ahlu Sunnah wal jama’ah.

Beliau mengatakan,

أهلُ الشَّيءِ هُم أخصُّ الناس به،

Ahli sesuatu adalah orang yang paling khusus dengan sesuatu tadi.

Jadi kalau dikatakan ahli… Maka maksudnya adalah orang yang paling khusus dengan sesuatu tadi.

يقال: أهل الرجل: أخصُّ الناس به،

Didalam bahasa dikatakan Ahlu rojul / ahli seorang laki-laki maksudnya adalah orang yang paling khusus bagi dia, maksudnya adalah keluarganya, istri, anak-anaknya maka ini adalah ahli. Orang Arab mengatakan

هذا أهل

Ini adalah keluarga – ini adalah anak-anakku.

Jadi ahli adalah orang yang paling dekat/khusus

وأهل البيت: سُكاَّنه، وأهل الإسلام: مَنْ يدين به،

Maksudnya adalah orang-orang yang tinggal di rumah tersebut, karena dia paling khusus dengan rumah tersebut.

وأهل الإسلام: مَنْ يدين به،

Ahlu Islam adalah orang yang beragama dengan agama Islam. Karena dia lebih dekat dan lebih khusus dengan agama tersebut.

وأهل المذهب: مَن يدين به

Ahlu madzhab adalah orang yang bermazhab dengannya.

فمعنى السنة أخص الناس بها

Maka makna Ahlu Sunnah adalah orang yang paling khusus dengan Sunnah tersebut.

وأكثرهم تمسكابها واتباعا وعملا واعتقادا،

Ahlu Sunnah adalah orang yang khusus/lebih khusus/lebih dekat dengan Sunnah lebih mengilmui dan mereka lebih tamasuk dan berpegang teguh dengan Sunnah dan lebih banyak mengikuti Sunnah baik itu ucapan perbuatan maupun aqidah.

Itulah Ahlu Sunnah

وهذا اللفظ أصبح مصطلحا يطلق ويراد به أحد معنيين:

Lafadz ini (Ahlu Sunnah wal jama’ah) ini kalau dimutlakan maka maknanya adalah satu diantara dua makna.

المعنى الأول معنى عام ويدخل فيه جميع من ينتسب للإسلام عدا الرافضة

Makna yang pertama (Ahlu Sunnah wal jama’ah) terkadang maknanya adalah seluruh/semua orang yang menyandarkan dirinya kepada Islam kecuali rafidhah.

Berarti ini makan yang umum, seluruh orang Islam yang menyandarkan dirinya kepada Islam maka mereka adalah Ahlu Sunnah wal jama’ah termasuk diantaranya Ahlu Bidah itu termasuk Ahlu Sunnah wal jama’ah, kalau kita melihat makna yang umum ini kecuali rafidhah, karena rafidhah bukan Ahlu Sunnah wal jama’ah dengan makna umum .

والمعنى الثاني معنى أخص وأضيق من المعني العام

Makna yang kedua ini lebih khusus dan lebih sempit dari makna yang umum tadi.

ويراد به أهل السنة المحضة الخالصية من البدع

Yang dimaksud dengan Ahlu Sunnah secara khusus adalah Ahlu Sunnah yang memang mahdhoh benar-benar murni bersih dari kebid’ahan-kebid’ahan.

ويخرج به سائر الأهواء والبدع

Dengan demikian (makna khusus tadi) keluar dari makna yang khusus tadi seluruh ahli bid’ah, Ahlu Ahwa, maka ini tidak masuk didalam Ahlu Sunnah wal jama’ah

كالخواج والجهمية والمرجئة والشيعة وغيرهم من أهل البدع

Seperti orang-orang khawarij, Jahmiyah, murjiah, Syiah dan selain mereka dari kalangan Ahlu bid’ah.

Kalau kita melihat makna Ahlu Sunnah secara khusus Ahlu Bidah tadi mereka tidak masuk didalam Ahlu Sunnah.

InysaAllah kita lanjutkan pembahasan kitab ini pada kesempatan yang akan datang.
Wallahu taala alam,

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top