Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Kun Salafiyyan Alal Jaddah > Halaqah 02 | Muqodimah Kitab (1)

Halaqah 02 | Muqodimah Kitab (1)

🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 كن سلفيا على الجادة

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang kedua dari pembahasan kitab “Kun salafiyyan Alal jaddah” yang dikarang oleh guru kami yang mulia, Syeikh Abdussalam bin Salim bin Raja As-Suhaimi hafizhahullahu ta’ala.

Para koordinator, baik ikhwah maupun akhwat, musyrif dan musyrifah dan juga para admin semuanya yang dimuliakan oleh Allah.

Beliau mengatakan di dalam Kitabnya:

بسم الله الرحمن الرحيم

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَتوب إليه وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وحده لاشريك له ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنوا اِتَّقُوا اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
(Qs. Ali Imron: 102)

يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَآءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
(QS. An-Nisa’: 1)

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ۙ
(QS. Al-Ahzab: 70)

يُّصْلِحْ لَـكُمْ اَعْمَالَـكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
(QS. Al-Ahzab: 71)

Beliau memulai kitabnya dengan basmalah, meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertabarruk dengan menyebut nama Allah di awal kitab ini, kemudian diikuti dengan membaca khutbathul hajah yang dahulu pernah dibaca oleh nabi ﷺ. Di awal khutbah beliau, dan isi khutbathul hajah ini sangat dalam, di dalamnya ada pujian kepada Allah, meminta pertolongan kepada Allah, beristighfar, bertaubat, berlindung kepada Allah dari kejelekan diri dan kejelekan amalan-amalan.

Dan pengakuan dari seorang hamba bahwasanya hidayah ditangan Allah. Kalau Allah memberikan hidayah kepada seseorang, maka tidak ada yang menyesatkan dan apabila Allah menghendaki untuk menyesatkan, maka tidak ada yang memberikan hidayah.

Di dalamnya juga ada dua kalimat syahadah dan penyebutan tiga ayat di dalam Al-Qur’an yang ketiga ayat ini di dalamnya ada perintah untuk bertaqwa kepada Allah, yang merupakan kesuksesan dan sebab keberuntungan seseorang di dunia maupun di akhirat.

Kemudian beliau mengatakan ‘amma ba’d(adapun setelah itu).

فَقَدْيَعْثَ اللّٰهُ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ رَحْمَةً لِلْنَاسِ

Sungguh Allah telah mengutus nabinya, Muhammad ﷺ sebagai rahmat bagi manusia.

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya: 107)

Nabi ﷺ diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah bentuk rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Karena beliau menyampaikan hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala, petunjuk Allah kepada manusia.

وَجَعَلَ أُمَّتَهُ أُمَّةً وَسَطًا

Dan Allah telah menjadikan umat beliau yang mengikuti beliau sebagai umat yang pertengahan.

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
Dalilnya (QS. Al-Baqarah: 143)

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu).”

Kemudian beliau menjelaskan tentang makna وٓسٓطََ  (umat yang pertengahan). Maksudnya adalah umat yang عُدُولا, umat yang adil, umat yang ada dipertengahan.

لاَ يَمِيلُونَ عَنِ الحَقِ لاَ إِلَى غُلُوٍ وَ لاَ إِلَى جَفَاءِ

Mereka tidak menyimpang dari kebenaran menuju ghuluw berlebih-lebihan dan mereka juga tidak menyimpang menuju kepada berkurang-kurangan. Kebalikan dari berlebih-lebihan.

بَلْ يَتَوَسَطُونَ وِ يَعْتَدِلُونَ

Tetapi mereka adalah di pertengahan

إِذْ دِينُ الإِسْلاَم قَدْ نَهَى عَنِ الغُلُو وَ الجَفَاء

Karena sesungguhnya agama Islam ini telah melarang dari berlebih-lebihan dan berkurang-kurangan.

وَ أَمَرَ بِالْتَوَسُطِ وَ الاِعْتِدَالِ فِي الأُمُورِكُلِّهَا

Dan memerintahkan umatnya untuk senantiasa berada di pertengahan dalam keadaan adil di dalam seluruh perkara semuanya.

وَإِنَّ مِنْ أَبْرَزِ سِمَاتِ هَذَا الدِّينْ اَلْعَدْلَ وَالِٕانْصَافْ وَعَدَمَ الظُلْمِ وَالْحُكْمُ بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ

Dan sesungguhnya di antara keistimewaan agama ini, yang paling nampak adalah adanya keadilan, adanya keseimbangan, tidak adanya kezhaliman dan menghukumi manusia dengan timbangan yang lurus/adil.

Ini termasuk keistimewaan agama Islam yang paling nampak yang sangat kelihatan di dalam agama ini.

وَإِنَّ خَيْرَ مَنْ يُمَثِّلُ الْوَسَطِيَّة فِالَٔاقْوَلِ وَالْأَعْمَلِ وَالْمُعْتَقَدَاتِ الوَسَطِيَّةَ الَّتِى جَاءَهَا الْٕاسْلَام خَيْرَ مَنْ يُمَثِلُهَا هُمْ أَهْهٌاَ هُمْ أَهْلُ السُنَّةِ وَالْجَمَاعَة

Dan sesungguhnya sebaik-baik orang yang mempraktekkan keseimbangan, keadilan, pertengahan, di dalam ucapan, perbuatan ataupun di dalam masalah aqidah, pertengahan yang datang dengannya Islam, sebaik-baik orang yang mempraktekkannya mereka adalah ahlusunnah wal jama’ah.

اَلَّذِيْنَ تَمَثَّلُوا الٕاِسْلاَمِ فِ جَمِيعِ أُمُورِهِمْ اِقْتِدَاءً بِالْنَبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم وَ خَلَفَاىِٔهِ الرَّاشِدِين إِتِّبَاعَا لِلْكِتَابِ وَالسُنَّةِ وِفْقَ فَهُمْ سَلَفُ الُٔامَّةِ

Siapa mereka? Orang yang paling mempraktekkan pertengahan, keseimbangan, keadilan, di dalam ucapan, perbuatan maupun di dalam masalah aqidah, mereka adalah ahlusunnah wal jama’ah.

Karena mereka adalah orang yang melaksanakan Islam di dalam seluruh perkara mereka. Mengikuti nabi ﷺ dan juga khulafa’ur rasyidin.

Mengikuti Al-Qur’an dan hadits dengan pemahaman para salaful ummah (para pendahulu umat ini).

اَلْوَسَطِيَّةُ فَهُمْ أَوْلَى النَّاسِ دُخُولاً فِي هَذِهِ الْوَسِطِيَّةِ وَإِنَّ كُلَّ مَعْنًى مِنْ مَعَانِيَّ الوَسِطِيَّةِ ثَبَتَ لِهَذِهِ الْاُمَّة فَلْأَهْلِ السُنَّةِ وَالجَمَاعَةِ مِنْهُ اَلْحَظُّ الْأَوْفَرْ وَالنَّصِيبُ الْأَعْلَى وَمَا ذَاكَ إِلَّا لِأَنَّهُمْ اَلْأَنْمُوذَجُ الْاَّمْثَلْ لِلْأُمَّةِاَلَّتِى جَعَلَهَا اللَّهُ أُمَّةً وَسَطًا، وَأَخّْبَرَ  أَنْهَا خَيْرَ اُمَّةٍ اِخْرَجَتٍ لِلْنَّسِ، إِذَ هُمْ اَلطَّاىِٔفَة الْوَحِيدَة الّتِى حَقَّقَتْ المُتَّابَعَةِ المَحْظَةِ لِكِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَسُنَّةِ رَسُولُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم

Maka mereka ini, yaitu ahlussunnah wal jama’ah adalah orang yang paling berhak masuk di dalam keadilan ini, Atau keseimbangan ini atau pertengahan ini dan sesungguhnya setiap makna-makna keadilan yang telah tetap bagi umat ini, maka ahlussunnah wal jama’ah, mereka memiliki bagian yang paling besar, bagian yang paling tinggi dari makna keadilan ini.

Kenapa demikian? Karena tidaklah yang demikian kecuali mereka orang yang biasa diteladani bagi umat ini yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan umat ini sebagai umat yang pertengahan. Dan Allah mengabarkan bahwasanya umat ini adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, karena mereka adalah kelompok, golongan satu-satunya yang telah menerapkan, mewujudkan mutaba’ah/mengikuti dengan semurni-murninya terhadap Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasulullah ﷺ.

بِخِلَافِ غَيْرِهِمْ مِنْ فِرَقٍ وَطَوَاىِٔفِ الْأُمَّةِ فَإِنَّهُ مَا مِنْ فِرْقَةٍ وَلَا طَاىِٔفَةٍ إِلَا وَلَهَا مِنَ الْأَقْوَالِ وَالْاَعْتَقَادَاتِ مَا يُخَالِفُ كِتَابُ اللَّهِ وَسُنَّةَ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم

Berbeda dengan aliran-aliran dan kelompok-kelompok yang ada di dalam umat ini, selain ahlusunnah, karena tidak ada sebuah aliran, sebuah kelompok kecuali mereka memiliki ucapan aqidah yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ .

لِذَلِكَ كَانَ أَهْلُ السُنَّةِ خَيْرَ فِرَقِ هَذِهِ الْأُمَّةِ وَأَوْسَطَ طَوَاىِٔفِهَا فَهُمْ الطَاىِٔفَةُ الْمَنْصُورَةُ وَهُمْ الْفِرْقَةُ النَجِيَّةُ وَهُمْ كَمَا قَالَ شَيْخُ الْإِسْلَامِ اِبْنُ تَيْمِيَّة رَح ِمَهُ اللَّه:
وَسَطٌ فِى النِّحَلِ كَمَا أَنَّ مِلَّةِ الْإِسْلَامِ وَسَطٌ فِى الْمِلَلِ

Oleh karena itu ahlussunnah wal jama’ah mereka adalah sebaik-baik aliran  yang ada di dalam umat ini, seandainya itu dinamakan dengan aliran dan mereka adalah kelompok yang berada di pertengahan, merekalah kelompok yang ditolong oleh Allah dan mereka adalah kelompok yang akan selamat sebagaimana dalam hadits, insyaAllah akan datang penjelasannya.

Maka mereka itu ahlussunnah wal jama’ah sebagaimana yang diucapkan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,

وَسَطٌ فِي النِّحَلِ

“Mereka adalah pertengahan di antara kelompok-kelompok,

كَمَا أَنَّ مِلَةِ الْٕاسْلاَمِ وَسَطٌ فِي الْمِلَلِ

Sebagaimana agama Islam adalah pertengahan di antara agama-agama yang lain.

Ini disebutkan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang kedua ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top